.webp)
"Yang paling penting bagi kami, aparat yang sedang memiliki peran untuk tugas sama masyarakat itu fokus untuk kerja aja sih, jangan bikin cawe-cawean untuk kampanye. Itu prinsip ya," kata Juru Bicara BPN Prabowo-Sandi, Faldo Maldini, di Kafe Litera, Ciputat, Tangerang Selatan, Jumat (30/11/2018).
Namun demikian, Faldo mengaku belum mengetahui secara pasti kasus Suhartono ini dan akan melakukan pengecekan. Ia juga mengatakan tidak akan melarang hak orang untuk berpolitik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi mungkin kepala desa ini, saya harus cek dulu kenapa, tapi stand position kita itu sih sebenernya. Mungkin memang secara politik tentu kita tidak bisa melarang hak orang untuk berpolitik. Namun dalam artian yang paling penting sekali lagi bagi kami, kita mendorong setiap pemegang amanah di pemerintahan, fokus aja kerja layani masyarakat," tegasnya.
Sebelumnya, penyidik Sentra Gakkumdu Kabupaten Mojokerto menetapkan Suhartono sebagai tersangka dalam kasus pidana Pemilu. Tindakan yang dilakukan tersangka dinilai menguntungkan salah satu calon di Pilpres 2019. Perkara ini telah dilimpahkan ke Kejaksaan.
Tindak pidana Pemilu yang dilakukan Suhartono nampak dilakukan secara terang-terangan. Tersangka menggalang massa ibu-ibu di kampungnya untuk menyambut Sandiaga Uno di Jalan Desa Sampangagung, Minggu (21/10). Capres nomor 02 tersebut dalam perjalanan untuk berkampanye di Wisata Air Panas Padusan, Pacet.
Simak Juga 'Sandi Setuju Cawagub DKI Jakarta Harus Fit and Proper Test':
(rvk/rvk)
