Sekjen PSI: Simbol KKN Itu Pak Harto

Sekjen PSI: Simbol KKN Itu Pak Harto

Ahmad Bil Wahid - detikNews
Jumat, 30 Nov 2018 16:42 WIB
Raja Juli Antoni (Ari Saputra/detikcom)
Jakarta - Sekjen Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni menyebut Soeharto sebagai simbol KKN di Indonesia. Pernyataan ini menanggapi Prabowo Subianto yang menyebut korupsi di Indonesia sudah di level stadium 4.

"Jadi saya tidak tahu persis kalau Pak Prabowo mengatakan ini stadium 4. Saya tidak tahu standar empat, tiga, dua, satunya apa, tapi bahwa korupsi menjadi masalah utama kita, iya. Pak Jokowi sekarang dengan polisi, kejaksaan dengan KPK berusaha terus menyelesaikan masalah itu," kata Toni di kantor DPP PSI, Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Jumat (30/11/2018).

Toni menyebut korupsi sebagai persoalan yang sudah terjadi lama di Indonesia. Masalah itu pulalah yang membuat Soeharto lengser.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tapi ini bukan masalah sederhana, ini masalah lama dan masalah yang menjadi alasan mengapa dulu kita menurunkan mertuanya Pak Prabowo," ujarnya.






Toni kemudian bicara soal komitmen pemberantasan korupsi. Toni mengungkit demonstrasi 1998 yang menggulingkan Soeharto karena dianggap sebagai simbol KKN.

"Pada ujungnya, politik itu di perbuatan bukan di retorika, jadi track record. Seperti saya katakan tadi, '98 kita turun ke jalan menurunkan rezim Soeharto dengan tiga alasan itu, KKN: korupsi, kolusi, nepotisme, dan ini secara politik terang benderang bahwa simbol KKN itu Pak Harto," paparnya.

"Dan Pak Prabowo ada di sana mempertahankan Pak Harto, tidak bisa kita pungkiri itu. Dia ngaku ngejar Amien Rais, aktivis, dan lain lain, nah itu pengakuan yang jujur. Saya tidak tahu juga kenapa para reformis atau mantan aktivis '98 masih berada di sekeliling Pak Prabowo, untuk apa di sana?" pungkasnya.


Simak Juga 'Mbak Tutut Jawab Tudingan KKN Keluarga Cendana':

[Gambas:Video 20detik]


(abw/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads