Pantauan detikcom, Jumat (30/11/2018) Pukul 06.30 WIB, genangan banjir itu memutuskan Jalan Anggadiredja Baleendah dan Jalan Andir-Katapang. Jalan tersebut kerap digunakan warga yang hendak berpergian ke wilayah Bandung via Dayeuhkolot.
Ketinggian air di Jalan Anggadiredja dari mulai betis hingga lutut orang dewasa. Sedangkan ketinggian air di Jalan Andir-Katapang dari mulai betis hingga pinggang orang dewasa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Banjirnya cukup dalam dan membuat motor saya mogok," kata Lingga (23) ditemui di Jalan Anggadiredja.
![]() |
Akibatnya, Lingga terpaksa harus mendorong sepeda motornya hingga ke tepi jalan yang tidak tergenangi banjir.
Karena jalan tersebut tidak dapat dilintasi, volume kendaraan di Jalan Raya Dayeuhkolot-Banjaran menjadi meningkat sehingga terjadi kemacetan. Sejumlah anggota Satlantas Polres Bandung terpantau melakukan pengaturan arus lalu lintas dari Dayeuhkolot menuju Banjaran dan sebaliknya.
Kondisi ini dikeluhkan oleh warga lainnya tang hendak berangkat bekerja ke wilayah Dayeuhkolot. "Kalau Jalan Anggadiredja banjir harus muter jauh, menghabiskan waktu. Tapi kalau dipaksakan motor saya bisa mogok," ujar Yuan (36) warga Baleendah.
![]() |
Yuan menambahkan, jalan itu banjir sudah sejak sore, Kamis (29/11) kemarin. Pasca hujan, aliran Sungai Citarum meluap ke jalan ini.
"Banjirnya dari kemarin, beres hujan air naik karena Sungai Citarum meluap," pungkasnya.
(ern/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini