Guru Honorer di Bogor Curhat ke Sandi Soal Aturan Pengangkatan PNS

Guru Honorer di Bogor Curhat ke Sandi Soal Aturan Pengangkatan PNS

Muhammad Idris - detikNews
Kamis, 29 Nov 2018 18:50 WIB
Foto: Timses Prabowo-Sandi
Bogor - Seorang guru honorer, Aput mengaku sangat senang mendapatkan kesempatan berbicara dengan Sandiaga Salahudin Uno saat menghadiri acara dialog dengan petani, guru dan pelaku UMKM di Lapangan Loa Ciapus Bogor, Kamis (29/11/2018).

Para perwakilan ini datang dari sejumlah desa antara lain Sukaluyu, Ciapus, Ciomas, Sukamakmur, Sukaresmi, Taman sari, Binong, Loah, Sukajaya, Sukamantri, Sukajadi, Pasir Eurih, dan Sinar Galih.

Aput mengaku, sebagai selama 16 tahun jadi guru honorer dirinya masih kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari. Menurutnya, pemerintah harus memperhatikan nasib guru seperti dirinya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau bisa Pak jangan 35 tahun batas umur untuk pengangkatan guru menjadi pegawai negeri. Presiden dan Wapres saja batasan umurnya minimal 40 tahun Pak. Tolong ya Pak perhatikan nasib kami," kata guru Madrasah Uswatun Hasanah ini kepada Sandi.

Selain itu, Aput juga mengeluhkan kondisi sekolah tempatnya mengajar sudah rusak sejak dua tahun lalu. Lain lagi curhat Agus dari Desa Suka Makmur. Menurut Agus, Petani sekarang makin sulit untuk bercocok tanam, baik sawah maupun perkebunan, karena debit air dan penguasaan lahan oleh orang-orang kota.


"Air susah pak sekarang. Irigasinya nggak bener. Petani jadi susah. Belum lagi lahan-lahannya makin banyak dikuasi orang, jadi makin susah masuknya. Kami memohon ada perlindungan pada petani Pak," kata Agus.

Sandi sendiri lebih banyak mendengar, dan mengaku akan menindaklanjuti apa yang dikeluhkn Aput dan Agus.

"Sudah pasti, kami Prabowo dan Sandi akan mencari solusi permanen bagi guru guru honorer. Negara dan bangsa yang maju adalah bangsa yang memuliakan guru. Begitu juga demgan petani," tutur Sandi.

Sandi menegaskan, bersama Prabowo dan Koalisi Adil makmur, mereka akan fokus pada ekonomi. Dia mengaku punya program deregulasi ekonomi yang benar-benar berpihak kepada rakyat kecil dan menengah.

"Insya Allah jika kami diberikan kepercayaan menjadi pelayan masyarakat Indonesia, harga-harha terjangkau dan stabil juga penciptaan dan penyediaan lapangan kerja. Kami ingin melakukan tiga swasembada, yakni swasembada pangan, swasembada energi dan air," pungkasnya.

(idr/prf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads