"Ini memang kalau beliau yang sekarang ada di Pak Prabowo memang selama ini agak bersebrangan posisinya dengan keluarga besar NU yang lain. Jadi ini nggak kaget," kata Yenny kepada wartawan di Lapangan Mabes AD, Jalan Veteran, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (29/11/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masyarakat NU sendiri, sambung Yenny, lebih mendukung pasangan Jokowi-Ma'ruf karena melihat sosok Ma'ruf Amin. Namun, NU sendiri membebaskan untuk mendukung siapapun capres dan cawapresnya.
"NU dari dulu memang diperbolehkan kemana aja. Dari dulu NU harus netral posisinya tetapi warganya punya kecendrungan akan ikut dengan para kiai, mayoritas kiai dan juga dari keluarga pendiri ya masih ada sedikitlah pengaruhnya, insyaallah," pungkas Yenny.
Diketahui, salah satu keluarga pendiri NU mendukung pasangan Prabowo-Sandiaga. Pernyataan dukungan itu disampaikan oleh tiga keluarga tokoh pendiri NU, yaitu Gus Hasyim Karim, cucu KH Bisri Syansuri; Irfan Yusuf Hasyim (Gus Irfan), cucu KH Hasyim Asy'ari; dan KH Hasib Wahab, anak KH Wahab Abdullah.
"Kita sesungguhnya sudah lama, kita sudah berpikir, merenung, kira-kira untuk pilpres yang pas dan sudah tiba saatnya itu siapa, dengan istikharah, cara minta petunjuk kepada Allah, alhamdulillah ini sudah sebagian besar kami. Kami ini sudah mendapatkan pilihan untuk penetapan untuk pilihan dan insyaallah terbaik untuk Indonesia," kata Hasib Wahab di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Rabu (28/11/2018).
"Ke depan, untuk bisa lebih baik lagi dan ekonomi lebih stabil. Ini kok yang layak Pak Prabowo dan Pak Sandi untuk capres dan wapres. Saya kira itu pertimbangan rasional kita," lanjut dia.
Saksikan juga video 'Cucu Pendiri NU Gus Irfan Jadi Jubir Timses Prabowo-Sandi':
(zak/zak)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini