Surat itu viral lantaran sejumlah akun YouTube mengulasnya. Seperti dilihat detikcom, Kamis (29/11/2018), setidaknya ada dua pengguna YouTube yang mengunggah surat tentang penolakan tersebut.
Surat yang dibuat pihak Ponpes Darul Muwahhidin yang ditujukan ke PCNU Garut itu memuat tentang penolakan kehadiran Ma'ruf Amin karena pihak ponpes memiliki agenda lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Foto: Hakim Ghani |
Saat dikonfirmasi detikcom di kantornya, Jalan Pembangunan, Tarogong Kidul, Rabu (28/11/2018) kemarin, Asep menjelaskan surat tersebut merupakan balasan atas surat pemberitahuan yang dikirim PCNU Garut pada Kamis (22/11).
"Surat kami terima tanggal 22, karena kami tidak bisa menerima kunjungan, kemudian kami balas lagi menggunakan surat," katanya.
Isi surat yang dikirim PCNU ke pengurus Ponpes Darul Muwahhidin sendiri berisi pemberitahuan terkait adanya rencana kunjungan Cawapres nomor urut 1 KH Ma'ruf Amin ke ponpes tersebut.
"Bersama ini kami sampaikan bahwa Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) menerima surat pemberitahuan dari Tim Satgas 01 Nasional mengenai adanya kunjungan mustasyar Prof Dr KH Ma'ruf Amin ke Pondok Pesantren Darul Muwahhidin Kabupaten Garut. Berkenaan dengan hal tersebut, mohon kesediaan bapak/ibu untuk menerima kunjungan tersebut," ujar surat yang ditandatangani Ketua PCNU Garut KH Anteng Abdul Wahid serta Sekretaris PCNU Deni Rangga Jaya itu.
Sementara tiga pesantren lainnya bisa menerima kunjungan Ma'ruf Amin yakni Ponpes Al-Jawiyyah, Ponpes Al-Falah Biru dan Ponpes Al-Musadaddiyah.
Di Garut, rencananya Ma'ruf akan bersilaturahmi dengan para pengurus NU. Selain itu, ia juga akan mengelar istigasah terbuka dan berziarah ke makam sesepuh NU di Garut.
Saksikan juga video 'Ini Klarifikasi Ponpes Garut soal Penolakan Ma'ruf Amin':
(ern/ern)












































Foto: Hakim Ghani