"Pelatihan yang kita adakan merupakan agenda rutin sebagai upaya dari Pemkab Serang untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas guru," ujar Bupati Tatu.
Hal itu dikatakan Tatu setelah melepas ratusan guru yang mengikuti jalan santai di halaman Bupati Serang, Selasa (27/11/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita sikapi bersama untuk menjadi kajian yang penting," katanya.
Apresiasi yang diberikan Pemkab Serang di antaranya memberikan beasiswa bagi guru pendidikan anak usia dini (PAUD) jenjang S1 untuk 351 guru dengan total anggaran Rp 1,75 miliar.
Selain itu, Pemkab Serang memberikan berbagai insentif, di antaranya insentif untuk 2.821 guru PAUD dengan total Rp 5,07 miliar, insentif untuk 8.686 guru ngaji dan 1.165 guru TPQ dengan anggaran Rp 6,04 miliar, dan insentif untuk dua guru TKK dengan anggaran Rp 57,6 juta.
Ada juga insentif untuk 152 pegawai honorer K2 non-guru dengan total Rp 638,4 juta, insentif untuk 6.190 guru madrasah diniyah awaliyah total Rp 7,4 miliar, insentif untuk lima guru bantu sekolah total Rp 84 juta, insentif untuk 691 guru SD K2 total Rp 5,8 miliar, dan insentif untuk 121 guru SMP K2 total Rp 1,01 miliar.
"Insentif dari Pemkab Serang untuk guru mungkin tidak besar, tetapi kami berusaha memaknai hadirnya para pendidik dan tenaga kependidikan yang sudah ikhlas mengabdi," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Serang Asep Nugrahajaya mengatakan kompetensi guru harus ditingkatkan agar tercipta generasi Kabupaten Serang yang berkualitas.
"Zaman milenial seperti ini juga yang mempengaruhi perkembangan siswa dan guru harus mengambil keputusan untuk menghadapi itu agar tidak berdampak negatif," katanya.
Dia menambahkan, Pemkab Serang sudah mengirimkan empat guru untuk mengikuti simposium tingkat nasional. Ia optimistis guru di Kabupaten Serang sudah dapat bersaing dengan guru dari daerah lain.
"Saya juga berharap kualitas guru dan siswa bisa terus meningkat," tuturnya. (ega/idr)