"Saya tidak sependapat dengan wacana pergantian nama tersebut karena tidak ada cukup alasan yang relevan yang dijadikan dasar pertimbangan. Karena kalau alasan menyatu dengan bandara kurang tepat," kata Wakil Ketua DPRD Bali I Nyoman Sugawa Korry kepada detikcom, Selasa (27/11/2018).
Baca juga: SBY Resmikan Jalan Tol Bali Mandara |
Menurutnya, nama I Gusti Ngurah Rai sudah tepat diberikan untuk pemberian nama bandara Bali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun pimpinan Komisi III DPRD Bali yang membidangi pekerjaan umum hingga perhubungan tak sepakat dengan wacana penggantian nama Jalan Tol Bali Mandara. Alasannya, penggantian nama itu hanya memicu polemik.
"Belum, itu masih polemik, masih banyak kerjaan lain yang untuk menyejahterakan rakyat, apa sih itu diributkan. Tetapi kalau itu diganti nama mungkin langsung digratiskan itu top, hebat keren, kalau hanya diganti saja apalah arti sebuah nama. Pak Wayan Koster itu Jalan Tol Denpasar-Gilimanuk atau Singaraja, (bisa dibikin pakai nama) Nangun Sat Kerthi apa itu," kata Ketua Komisi III DPRD Bali I Nengah Tamba.
Usulan penggantian nama mencuat saat Pemprov Bali menyurati Menteri PUPR. Surat itu ditembuskan ke pengelola jalan tol.
"Ya, kami menerima surat tembusan dari Pemerintah Provinsi Bali," kata Corporate Secretary PT Jasamarga Bali Tol (JBT) Drajad Hari Suseno ketika ditanya soal pengajuan penggantian nama jalan tol lewat pesan singkat, Senin (26/11/2018) malam.
Gubernur Bali I Wayan Koster saat dimintai konfirmasi tentang hal di atas menjawab pendek.
"Belum, belum," kata Koster.
Saksikan juga video 'Indahnya Tol Bali Mandara Dilihat dari Atas, Terapung di Teluk Benoa':
(ams/asp)