Puluhan petugas yang mengenakan pelampung bertuliskan DLH Bekasi stand by di pinggiran sungai dan di jembatan Bendungan Koja. Beberapa orang petugas terlihat menyelam ke dalam sungai untuk mengangkat bambu dan kayu ke bantaran sungai. Sampah-sampah bambu dan ranting-ranting tampak memenuhi aliran air di bendungan itu.
"20 Orang dari DLH pasukan katak (diterjunkan)," ujar Koordinator Pasukan Katak DLH Kota Bekasi, Mansur, Senin (26/11/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mansur menargetkan penanganan sampah di Bendungan Koja harus selesai hari ini. Mansur mengatakan pasukan katak difokuskan ke Bendungan Koja. "Intinya kami kalau dimintakan bantuan selagi nggak di luar Kota Bekasi, kami masih siap," ujar Mansur.
Namun, Mansur tidak menyebutkan secara detail perkiraan banyak sampah bambu yang telah diangkut.
Ketua Komunitas Peduli Sungai Cileungsi-Cikeas (KP2C), Puarman, memperkirakan total sampah yang menumpuk di Bendungan Koja sekitar 6 truk. "Ini kira kira 6 truk. Tim sudah siaga dari jam 6.30 (pagi)," ujar Puarman.
![]() |
Puarman bersama KP2C berkolaborasi dengan pasukan katak DLH Kota Bekasi untuk membersihkan bendungan koja dari tumpukan sampah bambu. Total 30 orang mengikuti kegiatan bersih-bersih Bendungan Koja.
"Hari ini, kami laksanakan pembersihan. Bambu dan kayu kami angkat ke bantaran sungai. Kalau ada masyarakat yang ingin memanfaatkan (bambu dan kayu), kami berikan kesempatan. Tapi kalau nggak ada, kami buang dan bakar itu dilakukan oleh dinas PUPR bekasi," ujar Puarman. (aan/aan)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini