Hanura: Pilpres 2019 Terasa Panas karena Dendam Kesumat Lawan Jokowi

Hanura: Pilpres 2019 Terasa Panas karena Dendam Kesumat Lawan Jokowi

Marlinda Oktavia Erwanti - detikNews
Senin, 26 Nov 2018 14:10 WIB
Inas Nasrullah Zubir (Lamhot Aritonang/detikcom)
Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai banyak pihak yang memanfaatkan momen pilihan politik dengan membuat suasana menjadi 'panas'. Hanura sepakat.

Ketua DPP Partai Hanura Inas Nasrullah Zubir mengatakan Pilpres 2019 ini memang terasa panas. Apalagi karena Jokowi kembali melawan Prabowo Subianto.

"Dalam Pilpres 2019 ini memang terasa cukup panas, terutama karena hadirnya lawan Pak Jokowi yang pernah nyungsep di Pilpres 2014 yang lalu, yang tentunya meninggalkan rasa kesal penasaran dan sebel yang sangat luar biasa, bukan? Atau dengan kata lain dendam kesumat, gitu lo!" kata Inas kepada wartawan, Senin (26/11/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Inas, karena dendam kekalahan pada Pilpres 2014 itulah maka lawan politik Jokowi cenderung melakukan berbagai upaya agar bisa memenangkan kontestasi politik kali ini. Hal tersebutlah yang kemudian disinggung Jokowi sebagai 'kompor'.


"Yang namanya dendam, apalagi demi merebut kekuasaan tertinggi di republik ini, berbagai upaya pasti dilakukan oleh 'nyungseper' tersebut, bukan? Mana mau dia kalah lagi di Pilpres 2019? Pastinya dia akan melakukan berbagai cara untuk menang, dan di antaranya adalah hoax serta pelecehan kepada kelompok tertentu," tuturnya.

"Nah, cara-cara yang tidak sehat seperti inilah yang namanya kompor yang membuat suasana semakin panas!" sambung Inas.

Inas pun meminta lawan politik Jokowi tak lagi menjadi 'kompor' yang memanasi situasi politik di Indonesia.


"Awas, jangan sampai kompor sendiri meleduk, ya! Bisa jadi sebelum Pilpres 2019 malahan nyungsep dua kali," katanya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai banyak pihak yang memanfaatkan momen pilihan politik dengan membuat suasana menjadi 'panas'. Dia mengatakan seharusnya masyarakat dibiarkan menentukan pilihan politik masing-masing tanpa dipanas-panasi.

"Kita ini saudara sebangsa dan setanah air. Jangan lupakan itu. Ini karena banyak kompor, karena dipanas-panasi, dikompor-kompori, jadi panas semuanya," kata Jokowi di hadapan masyarakat adat Komering Raya, Sumsel, di Griya Agung, Kota Palembang, Minggu (25/11/2018). (mae/elz)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads