"Kami akan kejar lagi pelaku lainnya. Nanti dalam interogasi baru ketahuan siapa-siapa pelaku lainnya," kata Kanit Timsus Polda Sulsel Ipda Arthenius saat dimintai konfirmasi detikcom melalui telepon seluler, Senin (26/11/2018).
Menurut Arthenius, Nasrianto mengontak kawan-kawannya dan menawarkan korban dengan imbalan tertentu. Hasil imbalan itu lalu kemudian dipakai lagi oleh pelaku untuk membeli sabu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pelaku ini mengambil korban di jalan dan langsung disekap sama dia," sebutnya.
Sebelumnya, diketahui bahwa wanita korban penyekapan dan pemerkosaan yang dipaksa menggunakan narkoba oleh Nasrianto ternyata merupakan seorang difabel. Korban diketahui buta dan tak bisa mendengar.
"Korban ini bisu, orangnya tuli, padahal dia anak ranking. Dia bisa desain, karyanya bagus. Jadi, kalau dipaksa disetubuhi pakai bahasa isyarat sama pelaku," kata Kanit Timsus Polda Sulsel Ipda Arthenius.
Arthenius menyebut korban pernah bersekolah di SLB di Makassar dengan segudang prestasi, khususnya dalam bidang merancang busana. Namun, korban, yang berkenalan dengan pelaku, kemudian diperdaya dan disekap hingga diperkosa.
"Dia anak ranking ini, anaknya pintar. Dia pernah sekolah di SLB dan karyanya bagus, khususnya desainer pakaian. Tapi diperdaya sama pelaku hingga disekap," jelasnya. (fiq/aan)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini