"Saat ini SDM kita tertinggal jauh dibanding negara lain dan hanya berada pada urutan ke-62 di dunia. Butuh perjuangan keras agar bisa menyejajarkan diri dengan bangsa lain. Karena itu, banyaklah belajar dan membaca buku," ujar Zulkifli dalam keterangan tertulis, Minggu (25/11/2018).
Zulkifli mengatakan hal tersebut dalam acara Qini Nasional ke-139 di Ponpes Tarekat Idrisiyyah Tasikmalaya, Jawa Barat. Turut hadir dalam acara ini, yakni Mursyid Tarekat Idrisiyyah Tasikmalaya Syekh Muhammad Fathurahman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada kesempatannya ini, ia turut mengimbau para santri agar mengedepankan persatuan. Menurutnya, hidup di dunia itu berlaku hukum alam. Siapa yang kuat akan menjadi raja dan yang kuat akan menguasai yang lemah. Maka umat Islam harus bersatu dan jangan terpecah belah agar tidak mudah dikalahkan.
"Perpecahan membuat kita lemah sehingga mudah dikalahkan. Sejarah telah memberikan pelajaran, penjajah Belanda bisa memadamkan aksi perlawanan para pejuang karena kita mau dipecah belah," katanya.
Santri dan ulama, lanjutnya, juga selalu menjadi bagian tak terpisahkan dalam perjuangan bangsa Indonesia. Ia menceritakan, pada 1905, sebelum lahirnya Budi Utomo, terlebih dahulu lahir Sarikat Islam. Kemudian Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama serta organisasi Islam lainnya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini