"Sudah ada beberapa (informasi), sekarang kita lagi cek ke sana," ujar Kapolres Jakarta Selatan Kombes Indra Jafar kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jl Jenderal Sudirman, Jakarta, Sabtu (24/11/2018).
NR sebelumnya mengaku bertemu dengan 4 tamu pada Sabtu (17/11). Selain NR dan Ciktuti Iin Puspita, ada seorang perempuan lainnya yang ikut karaoke.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini kita lihat dari CCTV apa betul jumlahnya empat, ini lagi kita pelajari. Sudah beberapa tempat yang sudah dicek karena (pelaku) tidak mengaku. Pelaku dalam artian tidak tahu tempatnya karena hanya diajak ke sana," sambung Kombes Indra.
Pembunuhan Ciktuti Iin Puspita, disebut pelaku NR, bermula dari cekcok karena merasa uang yang dijanjikan Rp 1,8 juta tidak diterima. NR dalam pemeriksaan sementara mengaku hanya menerima Rp 500 ribu dari tamu yang ditemaninya berkaraoke.
Dari sini, NR menghubungi pria berinisial YAP, yang juga kekasihnya. YAP naik pitam dan terlibat cekcok dalam sambungan telepon dengan korban.
Cekcok berlanjut pada Minggu (18/11), saat korban datang ke rumah kos. Tersangka NR dan YAP disebut polisi memang menumpang di kamar kos korban.
Setelah bertengkar, YAP memukulkan palu ke kepala korban dan mengikat leher Ciktuti Iin Puspita dengan tali. Setelah itu, mayat korban dimasukkan ke lemari. (fdn/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini