Pembunuh Sopir GrabCar Masih Remaja, Ini Kata Kapolda Sumsel

Pembunuh Sopir GrabCar Masih Remaja, Ini Kata Kapolda Sumsel

Raja Adil Siregar - detikNews
Jumat, 23 Nov 2018 14:43 WIB
Foto: Pembunuh sopir GrabCar (raja/detikcom)
Palembang - Salah seorang pelaku yang membunuh sopir GrabCar di Palembang, Frans diketahui masih berusia di bawah umur alias remaja. Tapi dia sudah memiliki istri dan anak.

"Salah satu pelaku pembunuh sopir Grab usianya masih dibawah umur, tapi sudah punya anak satu. Jadi kasusnya ini akan ditangani terpisah atau bahasa lain split," terang Kapolda Sumatera Selatan, Irjen Zulkarnain saat rilis di Mapolda Sumsel, Jum'at (23/11/2018).

Meskipun masih berusia di bawah umur, kata Kapolda, perbuatan Frans bersama ketiga temannya terbilang sangat sadis. Apalagi, sebelum tewas korban sempat minta dibebaskan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Korban tetap dihabisi oleh para pelaku dengan dicekik leher dan kepala dipukul. Setelah korban tewas, mayat korban dibuang ke semak-semak di Musi Rawas Utara.

"Korban meninggal dicekik, perbuatan ini menurut saya cukup sadis. Kalau mereka bilang otak pelakunya adalah Akbar, tapi ini masih dikembangkan. Akbar pun lagi kami kajar," sambung Kapolda.

Frans datang ke kantor polisi dengan diantar langsung oleh keluarganya. Frans menyebut kalau dia menyerah karena takut ditembak tim Subdit III Jatanras Polda Sumsel.

"Dia takut ditembak Jatanras, jadi minta diantar dengan jaminan pihak keluarga. Selain Frans, ada juga Acun yang datang bersama keluarganya karena takut, beda sama Ridwan yang ditangkap lebih dulu," katanya.

Peran Frans di kasus pembunuhan sopir GrabCar adalah sebagai salah satu yang mengeksukusi langsung. Dia mencekik leher korban di bagian belakang karena dikomandoi Akbar.

"Kami semua disuruh dan diajak Akbar merampok dan membunuh sopir Grab. Akbar yang mengatur dan minta pesan GrabCar," ucap Frans dan Acun kompak saat ditanya siapa otak pelakunya oleh Kapolda.

Bahkan, sebelum membunuh korbannya, Sofyan mereka sempat berencana untuk mengeksekusi salah satu sopir GoCar. Namun rencana itu dibatalkan karena tak yakin dan ragu-ragu.

"Sebelum ini (membunuh Sofyan), Akbar juga sudah pesan GoCar. Itu dibatalkan karena ragu-ragu, takut. Akhirnya dapat sopir Grab ini," kata Acun.

Sebelum membunuh sopir Sofyan, Acun mengaku pernah makukan perampokan. Namun dia tidak mau menyebut secara rinci kapan kejahatan itu dia lakukan.

"Pernah merampok, tapi saya nggak tahu kapan. Udah lupa," kata Acun singkat dan terus menunduk.

Sebagaimana diketahui, salah satu sopir GrabCar, Sofiyan, dikabarkan hilang saat menarik penumpang pada Senin (29/10). Keluarga yang kehilangan pun langsung melapor ke SPKT Polda Sumsel.

Mendapat laporan keluarga korban, tim Subdit III Jatanras langsung mengejar pelaku dan berhasil menemukan korban sudah tinggal tulang belulang. Selain itu, polisi turut mengamankan tiga pelaku, yakni Ridwan, Frans dan Acun. (ras/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads