Sekjen PDIP Sindir Prabowo-Sandiaga Tak Tahu 'Unggah-ungguh'

Sekjen PDIP Sindir Prabowo-Sandiaga Tak Tahu 'Unggah-ungguh'

Indra Komara - detikNews
Jumat, 23 Nov 2018 11:36 WIB
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto (Andhika Prasetia/detikcom)
Jakarta - Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto memuji Presiden Joko Widodo, yang dalam Pilpres 2019 kembali maju berpasangan dengan KH Ma'ruf Amin. Hasto pun kemudian menyindir rival pasangan nomor urut 01 itu, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Awalnya, Hasto menyampaikan kepemimpinan Presiden Jokowi yang selalu berpikir positif.

"Kita lihat di bawah kepemimpinan Bapak Joko Widodo, beliau sosok yang berpikir positif, dari cara berpikir positif, lahirlah tindakan yang positif. Jadi kalau ngomong itu dengan data, dengan rasa, dengan cinta, itulah Pak Jokowi. Berbeda dengan yang di sana," kata Hasto saat memberi sambutan pada workshop Fraksi PDIP DPRD di Hotel Grand Paragon, Jakarta Pusat, Jumat (23/11/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Hasto kemudian mengungkit saat Sandiaga melangkahi makam pendiri organisasi Nahdlatul Ulama KH Bisri Syansuri di Jombang, Jawa Timur. Menurutnya, niat baik menghormati keluarga ulama justru berbalik arah karena tak paham budaya.

"Mau menunjukkan seolah punya kepedulian terhadap keluarga besar nahdliyin, melakukan tradisi bangsa Indonesia yang baik, dengan datang ke makam pendiri NU, Kiai Bisri, tapi karena tak berkebudayaan Indonesia, tak memahami kebudayaan Indonesia. Bukannya datang ke makam untuk menghormati dan mendoakan tokoh bangsa, tapi justru melangkahi makam tersebut," ucapnya.

"Ini cermin pemimpin yang tak memahami kebudayaan kita, pemimpin yang terlalu lama dibesarkan di Barat, sehingga tak tahu unggah-ungguh (sopan santun/tata krama), tidak tahu bagaimana menjadi pemimpin, seharusnya bangga dengan martabat dan kebudayaan kita," jelas Hasto.

Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf itu lantas menyampaikan pesan dari Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri kepada kader untuk berkampanye positif. PDIP, kata Hasto, harus membangun kultur yang baik.

"Ibu Megawati, Pak Jokowi, berpesan, meski kita hadapi fitnah, ujaran kebencian, calon pemimpin yang seolah menghalalkan cara, menakuti rakyat, kita tak boleh berubah, kita harus membangun kultur positif," ujarnya.

Setelah Hasto memberikan sambutan singkat, konsolidasi anggota Fraksi PDIP tingkat provinsi dan kabupaten/kota itu lalu digelar tertutup. Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri dijadwalkan hadir memberikan arahan.


Seperti diketahui, Sandiaga Uno melangkahi makam pendiri Nahdlatul Ulama KH Bisri Syansuri saat berziarah pada Senin (22/10). Videonya pun menjadi viral dan aksi cawapres nomor urut 02 itu menjadi sorotan.

Sandiaga sudah beberapa kali meminta maaf atas sikapnya itu. Ia mengaku khilaf.

"Namanya manusia penuh khilaf dan salah, saya tidak mau menyalahkan pemandu ziarah. Itu murni saya ambil tanggung jawabnya," ungkap Sandiaga, Selasa (13/11).

"Saya sudah minta maaf kepada seluruh keluarga, keluarga NU, dan santri-santri. Tentunya itu permintaan maaf saya dari hati yang paling dalam," tambah eks Wagub DKI itu.


Simak Juga 'Sekjen PDIP: Lembaga Survei Kredibel Sebut Jokowi di Hati Rakyat':

[Gambas:Video 20detik]


Sekjen PDIP Sindir Prabowo-Sandiaga Tak Tahu 'Unggah-ungguh'
(idn/elz)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads