Pembangunan Abaikan Lingkungan, Aceh Darurat Bencana

Pembangunan Abaikan Lingkungan, Aceh Darurat Bencana

Agus Setyadi - detikNews
Jumat, 23 Nov 2018 09:46 WIB
Gunung Leuser (Agus/detikcom)
Aceh - Dalam beberapa tahun terakhir, banjir luapan dan tanah longsor kerap melanda Aceh. LSM Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) menilai bencana itu terjadi akibat kebijakan pemerintah dan secara alamiah.

Walhi Aceh mencatat, ada 14 kabupaten/kota yang kerap dilanda banjir, yakni Aceh Besar, Aceh Jaya, Aceh Barat, Nagan Raya, Aceh Selatan, Singkil, Pidie, Pidie Jaya, Bireuen, Aceh Utara, Aceh Timur, Langsa, Aceh Tamiang, dan Bener Meriah. Selain itu, ada daerah yang menjadi langganan tanah longsor.

"Banjir yang terjadi selama ini diakibatkan oleh meluapnya air sungai ketika musim hujan, begitu juga dengan longsor serta banjir bandang. Ini menjadi bukti bahwa Provinsi Aceh merupakan daerah rawan bencana alam yang disebabkan oleh dua hal yang berbeda. Pertama karena kebijakan pemerintah sendiri dan kedua bencana secara alamiah," kata Direktur Eksekutif Walhi Aceh Muhammad Nur dalam jumpa pers di Aceh kepada wartawan, Jumat (23/11/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Menurutnya, untuk mencegah terjadinya bencana, dibutuhkan perhatian serius pemerintah pusat dan Provinsi Aceh bersama pemerintah kabupaten/kota. Hal ini agar berbagai pembangunan tidak mengabaikan fungsi ruang dan daya dukung lingkungan.

"Baik di dalam kawasan hutan maupun di luar kawasan sebagai upaya preventif agar bencana alam tersebut dapat dicegah pada tahun berikutnya," jelas Muhammad.

"Ini menjadi pelajaran bersama bagaimana mungkin pemerintah memaksa diri mengizinkan pertambangan di dalam kawasan hutan lindung dan berbagai proyek energi diizinkan mengubah fungsi hutan dan lahan di berbagai wilayah Aceh dan membiarkan berbagai praktik perusakan secara illegal yang masih terjadi hingga saat ini," ucapnya.



Menurutnya, berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) 2013-2033, Aceh dibagi dalam beberapa wilayah bencana, yaitu gelombang pasang, rawan banjir, rawan kekeringan, berpotensi terjadinya badai, serta abrasi. Selain itu, ada kawasan rawan gempa bumi, yakni daerah yang terletak di zona patahan aktif, meliputi Kota Banda Aceh, Aceh Besar, Pidie, Aceh Tengah, Aceh Tenggara, Gayo Lues, Aceh Barat, dan Nagan Raya.

Sementara itu, untuk tahun ini Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) sudah mengeluarkan pemberitahuan agar pihak terkait di enam kabupaten bersiaga sewaktu hujan datang. Kabupaten tersebut adalah Bener Meriah, Langsa, Aceh Timur, Aceh Utara, Lhokseumawe, dan Bireuen. Daerah ini termasuk rawan banjir.

"Kita sudah sampaikan ke enam kabupaten itu untuk mengingatkan masyarakat," kata Kepala BPBA Teuku Ahmad Dadek saat dimintai konfirmasi secara terpisah. (agse/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads