"Itu sebenarnya begini, itu memang kebiasaan warga di sekitar Kali Baru, Cilincing, nelayan-nelayan itu. Jadi kulit kerang itu digunakan untuk istilahnya kayak reklamasi kecil-kecilan gitu. Emang warga di situ, pertama ini diuruk pakai sampah, setelah sampah atasnya diuruk pakai kulit kerang begitu," kata Kasudin LH Jakut Slamet Riyadi kepada detikcom, Kamis (22/11/2018) malam.
Kulit kerang itu, menurut Slamet, sengaja digunakan untuk mengeraskan landasan rumah warga sekitar. Menurutnya, Sudin LH Jakut bakal mengangkut kulit kerang itu jika dinilai menjadi sampah oleh warga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Nanti saya koordinasi dengan lurah dan camat, kalau memang itu menjadi limbah dan kalau harus diangkut ya diangkut gitu. Belum, sementara ini warga, memang warga situ tidak pernah komplain dengan adanya sampah kerang itu," ucap Slamet.
Sementara itu, Kadis Lingkungan Hidup DKI Jakarta Isnawa Adji mengatakan sebenarnya limbah kulit kerang hijau di pesisir Jakarta juga dibersihkan oleh Dinas LH. Menurutnya, jika tidak dibesihkan kulit kerang pasti sudah menumpuk.
"Yang limbah kerang hijau pasti diangkat, dibersihkan. Kalau tidak sudah menumpuk," ujar Isnawa saat dihubungi terpisah.
Sebelumnya, terlihat kulit kerang hijau berserakan dan bertumpuk di beberapa titik sekitar pemukiman warga Muara Angke Jakarta Utara. Kulit kerang berada di bawah rumah warga, jalanan sekitar rumah warga, hingga pinggiran air laut. (haf/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini