Dilansir dari Reuters, Jumat (23/11/2018), korban akibat serangan yang terjadi mulai hari Minggu lalu tersebut merupakan yang tertinggi sejak Presiden Muhammadu Buhari mulai menjabat pada 2015 lalu.
"Para pemberontak menyerang saat kami tak sadar. Pangkalan itu dibakar dengan senjata dan kami kehilangan sekitar 100 tentara. Ini kerugian besar," ujar salah seorang perwira militer.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Banyak pasukan yang menghilang. Seorang tentara mengatakan, lebih banyak tentara yang tewas saat upaya mengevakuasi jenazah pada hari Selasa lalu.
"Kami semua berpencar karena kami tidak tahu dari mana peluru itu berasal. Mereka membunuh beberapa dari kami yang pergi untuk mengevakuasi mayat para tentara yang terbunuh sebelumnya. Kami meninggalkan perlengkapan, tank, dan senjata kami. Mereka semua ada di sana. Desa itu masih di bawah kendali mereka," ujar tentara tersebut.
Empat sumber keamanan mengatakan sekitar 100 orang meninggal di Metele dan jumlah korban tewas belum final. Yang kelima mengatakan 96 meninggal di timur laut dalam beberapa hari terakhir, kebanyakan di Metele.
Senat, yang dikendalikan oleh Partai Rakyat Demokrat Rakyat (PDP), pada Kamis menghentikan sidangnya untuk menghormati tewasnya para tentara tersebut. Kandidat presiden oposisi Atiku Abubakar, yang merupakan saingan utama Buhari, meminta pemerintah memberi dukungan bagi keluarga para tentara yang tewas. (haf/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini