Fadli Zon Kritik Istana karena Diundang Pelantikan KSAD Via WA

Fadli Zon Kritik Istana karena Diundang Pelantikan KSAD Via WA

Yulida Medistiara - detikNews
Kamis, 22 Nov 2018 18:11 WIB
Wakil Ketua DPR Fadli Zon (Indra Komara/detikcom)
Jakarta - Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengkritik pihak Istana karena mengundang pelantikan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Andika Perkasa melalui aplikasi WhatsApp (WA). Fadli mengatakan seharusnya Istana mengundang dari jauh hari.

"Saya tidak sempat hadir ada undangan, tapi saya nggak tahu bagaimana cara Istana ini mengelola sebuah ceremony jadi kesannya dadakan. Dadakan jadi undangannya pun tidak ada, jadi undangan pakai WhatsApp gitu, ada foto dan sebagainya. Jadi kita ragu juga ini sebenarnya bagaimana sih protokoler di Istana itu dan ini bukan kejadian pertama, sudah berkali-kali," kata Fadli di kompleks DPR, Jakarta Pusat, Kamis (22/11/2018).


Menurut Fadli, undangan seharusnya dikirim secara resmi minimal 2 hari sebelum pelantikan. Fadli mengkritik undangan yang dikirim via WhatsApp pada malam sebelum pelantikan seolah-olah seperti ada kedaruratan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Seperti ada kedaruratan, mestinya hal kayak gini dibuat biasa saja wajar, ada undangan minimal dua hari sebelumnya, tapi ini baru tengah malam kita terima. Undangan pun melalui WhatsApp, jadi tidak sempat hadir," ungkap Fadli.

Meski begitu, Fadli menilai Andika sebagai sosok yang cerdas dan memiliki prestasi. Dia menyebut pengangkatan Andika menjadi KSAD dari sebelumnya menjabat Panglima Kostrad selama 5 bulan bukan hal politis, apalagi jika dikaitkan dengan menjelang tahun Pemilu 2019.

"Nggak (tidak politis), kebetulan KSAD kan mau pensiun Januari dan memang tidak harus Januari memang. Biasanya tidak dipepet saya rasa wajar kok, kecuali kalau KSAD yang digantikan masih ada dua tahun ini kan nggak ada, memang mau pensiun," ujar Fadli.

"Itu biasa itu kan di jabatan itu saya kira biasa aja. Ada yang pernah dua bulan, sebulan, ada yang pernah 17 jam pernah diganti," sambungnya.


Andika dilantik menjadi KSAD menggantikan Jenderal Mulyono, yang pada Januari 2019 akan memasuki masa pensiun. Menjadi KSAD, Andika langsung mendapat kenaikan pangkat menjadi bintang empat alias jenderal. Itu berarti, dalam satu tahun, Andika mendapat tiga kali promosi jabatan dan dua kali kenaikan pangkat.

Andika juga diketahui banyak menghabiskan waktu untuk mengikuti studi di luar negeri pada awal kariernya. Ia memiliki 3 gelar master dari universitas di Amerika Serikat. Andika pernah mengemban pendidikan di Norwich University. Kemudian pada 2003, Andika melanjutkan studi di National War College (NWC), yang merupakan bagian dari National Defense University, Washington, DC. (yld/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads