"Persoalan di Kabupaten Serang saya rasa tidak jauh berbeda dengan daerah lain, masih pada hal mendasar seperti pendidikan, kesehatan, daya beli, pengangguran dan infrastruktur. Tapi kondisi ini membuat saya terpacu karena ketika sedikit demi sedikit perubahan itu terjadi," ujar Tatu saat berkunjung ke redaksi detikcom, di Gedung Transmedia, Jl. Kapten Tendean, Jakarta, Kamis (22/11/2018).
Dari sekian banyak persoalan yang dihadapi di kabupaten yang memiliki luas wilayah sekitar 1.467 km persegi dan 326 desa ini, Tatu memprioritaskan pembangunan manusia dan infrastruktur untuk mendukung laju perekonomian masyarakat di Kabupaten Serang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena persoalannya seperti itu, kami sepakat untuk memprioritaskan daerah terpencil ini. Jadi saya katakan yang lain jangan iri ya, karena kan kita sudah sepakati misi di Kabupaten Serang adalah ke arah sana, terus dikerucutkan lagi ke indikator IPM," jelasnya.
Tatu menargetkan untuk membangun daerah terpencil salah satunya dalam infrastruktur dengan membuat Peraturan Daerah (Perda) percepatan pembangunan jalan.
"Jadi kita beranikan diri dengan membuat Perda percepatan pembangunan jalan, dengan target 100 km per tahun. Jadi kurang lebih harus menyediakan anggaran Rp 300 miliar per tahunnya," katanya.
"Dan saat ini sudah terlihat, jalan yang panjangnya dari 600 an km jalan yang menjadi kewenangan Pemerintah Kabupaten Serang, sepanjang 474,7 km dalam keadaan rusak. Dengan target pembangunan jalan 100 km per tahun itu, alhamdulillah tercapai. Dan saat ini tersisa jalannya sekitar 270 km yang ditargetkan di 2021 itu selesai," tegasnya.
Menurut Tatu, pembangunan jalan ini sangat penting untuk menumbuhkan perekonomian di masyarakat. Dengan jalan yang bagus, maka transportasi untuk mengangkut hasil pertanian dapat berjalan dengan lancar.
Tidak hanya membangun jalan, bantuan transportasi seperti mobil ambulan untuk desa terpencil dan bus operasional sekolah bagi siswa di pelosok juga disediakan demi menunjang kemudahan mobilitas.
Sementara untuk pendidikan dengan persoalan rata-rata masyarakat masih mengenyam pendidikan selama 7 tahun, kini sudah mengalami peningkatan. Maka dari itu, Tatu mengeluarkan program paket A B C, untuk meningkatkan tingkat lama sekolah di masyarakat.
Selain itu, program beasiswa juga diberikan kepada siswa SD, SMP hingga mahasiswa yang tidak mampu. Dan yang terbaru di tahun 2018, diberikan beasiswa untuk 212 siswa penghafal Alquran tingkat SD dan SMP dengan total anggaran Rp 152 juta.
Tidak hanya pelajar, guru juga diberikan beasiswa S1 dan insentif, seperti guru PAUD untuk meningkatkan kualitas pendidikan saat masih berada di masa usia emas anak-anak.
Baca juga: Bupati Serang Raih Inagara Award |
Dengan beragam program tersebut, perekonomian Kabupaten Serang tercatat mengalami kenaikan dengan laju pertumbuhan kelompok tersier sebesar 7,54 persen, kelompok sekunder 6,03 persen, dan kelompok primer 2,20 persen.
Adapun peningkatan IPM Kabupaten Serang tahun 2016 sebesar 65,12 poin dan meingkat pada 2017 sebesar 65,60 poin. Dengan besaran sebesar 0,48 poin, peningkatan IPM ini terbesar ketiga setelah Kabupaten Tangerang dan Tangerang Selatan. (ega/mul)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini