"Kesimpulan nanti akan digelarkan pasalnya apakah direncanakan, itu nanti terlihat dari alat bukti," ucap Kabid Humas Polda Jabar Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko kepada detikcom saat dihubungi, Kamis (22/11/2018).
Truno mengatakan saat ini penyidik dari Polres Bogor dan Direktorat Reserse Kriminal Umum tengah menyelidiki kasus tersebut. Pasutri itu saat ini masih dalam pemeriksaan intensif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nurhadi dan Sari mengaku ke polisi perbuatannya itu direncanakan. Alasan pembunuhan sadis tersebut karena faktor ekonomi.
Pembunuhan bermula saat Dufi menghubungi ponsel Sari pada Jumat (16/11). Dufi saat itu mengabarinya bahwa dia akan datang ke rumah kontrakan Sari di kawasan Bekasi, Jawa Barat.
Malam hari sebelum Dufi datang, atau tepatnya Kamis (15/11) Nurhadi sudah merencanakan untuk menghabisi nyawa Dufi. Dia dan istrinya menyusun rencana untuk 'menjebak' korban agar datang ke rumahnya.
"Malam hari dia (Dufi) telepon sama istri. Dia mengabari kalau Jumat akan datang," kata Nurhadi, Kamis (22/11).
Nurhadi mengajak istrinya untuk mencelakai Dufi demi menguasai mobil Toyota Innova milik Dufi.
"Terus saat itulah saya bilang (ke istri-red) kita 'gap' aja maksudnya mencelakai dia, ngambil mobil aja rencana mau dijual," imbuhnya.
Hal ini juga diamini oleh Sari. Sari yang memahami 'kode-gap' dari Nurhadi juga ikut dalam rencana suaminya itu. "Suami bilang 'mau kita gap nggak' kalau maksud pengertian aku (gap) dibunuh," kata Sari.
Nurhadi sendiri sempat menanyakan kepada Sari apakah dia sanggup terlibat dalam upaya jahat itu. "Dia (Nurhadi) tanya 'berani?' (Saya bilang) berani tapi (sambil) nunduk," ucap Sari.
Saksikan juga video 'Pelaku Pembunuh Dufi Diserahkan ke Polda Jabar':
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini