Kepala Seksi Konservasi BKSDA Provinsi Sultra, Darman, mengatakan paus pertama terdampar di perairan Bombana pada Februari 2018 dengan panjang 13 meter dan lebar 3 meter.
Yang kedua adalah paus jenis sperma (Physeter macrocephalus), yang terdampar di perairan Pulau Kapota Resort Wangi-Wangi, Kabupaten Wakatobi, pada Senin (19/11).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Paus yang Mati di Wakatobi Makan 6 Kg Sampah |
"Kedua paus yang terdampar di perairan wilayah Sultra selama 2018 ini sudah dalam kondisi mati," kata Darman yang dikutip Antara, Rabu (21/11/2018).
Paus yang terdampar di Wakatobi tersebut, menurut dia, sudah dikuburkan dengan melibatkan banyak pihak.
"Tetapi untuk lebih jelasnya, tanyakan kepada Balai Taman Nasional Wakatobi karena merekalah yang menangani di lapangan," katanya.
Darman menambahkan, pada 2015 juga ditemukan enam ekor lumba-lumba yang terdampar di Teluk Kendari. Dari jumlah tersebut, lima ekor bisa dievakuasi dan akhirnya dilepaskan kembali ke laut bebas, sedangkan satu ekor mati.
Kasubag TU Balai Taman Nasional Wakatobi, Laode Ahyar, mengatakan, bangkai ikan paus yang terdampar di sini sudah dikuburkan.
Sebelumnya, dari hasil identifikasi isi perut paus yang dilakukan di kampus Akademi Komunitas Perikanan dan Kelautan Wakatobi, disebutkan bahwa perut paus tersebut berisi sampah dari berbagai jenis dengan berat total 5,9 kg. (rvk/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini