Seribuan telur warna-warni itu dipasangi tangkai dan dirangkai menyerupai gunungan. Mereka yang mengarak mulai dari pelajar mulai SD sampai menengah ke atas, dan juga Ikatan Remaja Masjid serta IPNU/IPPNU.
Usai diarak, rombongan arak-arakan pembawa telur-telur itu berkumpul di halaman masjid untuk mengikuti doa bersama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Ketua Umum Peringatan Maulud Nabi, Suhardi menuturkan bahwa mengarak telur dalam peringatan Maulud Nabi di Karimunjawa baru kali pertama dilakukan. Sebelumnya, hanya dimeriahkan dengan pengajian umum.
"Iya, ini baru pertama kali. Ide mengarak telur ini muncul dari remaja dan pemuda di sini. Kebetulan disambut baik oleh masyarakat," ujarnya kepada detikcom, Selasa (20/11/2018)
Tidak ada simbol tertentu dari telur yang diarak. Hanya saja, pihaknya berharap dengan acara tersebut masyarakat Islam dapat mengikuti ajaran Nabi.
![]() |
"Selesai diarak, telur itu dimakan bersama. Tidak ada simbol tertentu, hanya saja kita ingin menyemarakkan Maulud Nabi dan ajarannya bisa diikuti," paparnya.
Baca juga: Anies Baswedan Hadiri Maulid Nabi di Monas |
Sementara Takmir Masjid Karimunjawa, Muhammad Afif menyampaikan bahwa peringatan Maulud Nabi sebagai ungkapan syukur bahwa perjuangan Nabi Muhammad membawa ajaran yang benar dan baik dalam kehidupan.
"Terpenting dalam peringatan maulud adalah bagaimana mengimplementasikan ajaran Nabi Muhammad. Berkait bentuknya bisa tradisi yang tidak bertentangan dengan Islam," tandasnya.
Tonton juga 'Berenang Bebas Menikmati Keindahan Karimun Jawa':
(sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini