Fakta-fakta Mengerikan Mayat dalam Drum di Bogor

Fakta-fakta Mengerikan Mayat dalam Drum di Bogor

Marlinda Oktavia Erwanti, Ferdinan, Rolan - detikNews
Senin, 19 Nov 2018 22:00 WIB
Ilustrasi fokus (bukan buat insert) Mayat dalam Drum di Bogor. (Andhika Akbaryansyah/detikcom)
Jakarta - Mayat laki-laki dalam drum menggegerkan warga Desa Kembang Kuning, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Minggu (18/11) pagi. Mayat tersebut pertama kali ditemukan sekitar pukul 06.00 WIB oleh seorang pemulung yang tengah mengais sampah di sekitar lokasi.

Hari itu juga mayat tersebut dibawa ke RS Polri untuk diautopsi. Tak butuh waktu lama, identitasnya diketahui. Korban diketahui bernama Abddullah Fitri Setiawan alias Dufi, warga Tangerang.




SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Berdasarkan hasil penyelidikan didapati Identitas korban, nama Abdullah Fitri Setiawan, alamat Tangerang. (Juga) melakukan penyelidikan terhadap pelaku," kata Kapolres Bogor AKBP AM Dicky Pastika dalam keterangan tertulis, Senin (19/11/2018).

Setelah identitas diketahui, sejumlah fakta tentang korban mulai terungkap, dari pekerjaan korban hingga terkait kematiannya. Berikut ini fakta-fakta mengerikan korban:

- Tidak ada bekas benda tumpul

Dari hasil pemeriksaan jenazah, tidak ditemukan luka bekas benda tumpul. Luka di tubuh Dufi berasal dari benda tajam.




- Luka senjata tajam di beberapa bagian tubuh

Dari hasil autopsi, ditemukan luka senjata tajam di tubuh Dufi. Luka tersebut berada di tiga bagian tubuh Dufi.

"Ditemukan luka pada leher, punggung, dan dada," kata Kepala Forensik RS Polri Kombes Edy Purnomo saat dihubungi detikcom, Senin (19/11).

- Banyak luka di leher Dufi

Hasil autopsi Dufi menunjukkan banyak luka akibat senjata tajam (sajam). Luka banyak ditemukan di sekeliling leher Dufi.




"Luka tajam kan, kemarin luka tajam. Sekeliling leher sampai leher bagian belakang," terang Edy saat ditemui di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (19/11).

- Drum tempat Dufi ditemukan berisi air

Dufi ditemukan dalam drum berwarna biru yang berisi air. Polisi masih menyelidiki apakah Dufi tewas sebelum dimasukkan ke drum atau setelah dimasukkan.

"Luka tajam, nggak ada yang lain. Tapi itu kan drumnya kan ada airnya, jadi bisa tenggelam kan dalam air. Itu yang lagi dicari, apa dia tenggelam dulu baru mati atau dia dibacok dulu baru ditenggelamkan. Saya nunggu hasil pemeriksaan laboratorium," papar Edy. (zak/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads