Dihuni 200 Jiwa, Mengapa Sigandul Dinyatakan 'Kampung Hilang'?

Dihuni 200 Jiwa, Mengapa Sigandul Dinyatakan 'Kampung Hilang'?

Robby Bernardi - detikNews
Minggu, 18 Nov 2018 19:35 WIB
Sigandul, 'kampung hilang' di Dieng (Foto: Robby Bernardi/detikcom)
Batang - Agak rumit proses administrasi di Dusun Sigandul, Kabupaten Batang ini. Dusun yang dihuni 200 jiwa ini pernah dinyatakan hilang dan dikosongkan, warganya telah direlokasi. Namun warganya kembali menempati desa itu.

Karena mereka direlokasi sejak 2002 dam 2004 ke Blok Sipudang maka mereka dimasukkan sebagai warga dukuh terdekat, yakni Dukuh Bintoromulyo, Desa Pranten, Kecamatan Bawang, Kabupaten Batang.

Namun rupanya, mereka memilih kembali ke dusun asalnya di Sigandul yang semula masuk Desa Mojotengah, Kecamatan Reban. Meskipun merupakan kawasan rawan bencana longsor dengan kategori merah, mereka nekat menghuni karena di tempat itu mereka bisa kembali bertanam kentang yang merupakan pencaharian mereka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mereka terisolir dan jauh dari pelayanan administrasi. Namun kemudian Pemkab Batang memutiskan untuk memindahkan kependudukan mereka menjadi warga Dukuh Depok, Desa Wonorejo, Kecamatan Reban. Keputusan itu baru berlaku sejak 28 Oktober lalu.


Namun warga masih ingin kembali dimasukkan sebagai ke Desa Mojotengah, alasannya itulah desa terdekat dari kampugnya, meskipun masih berjarak 10 Km.
Dihuni 200 Jiwa, Mengapa Sigandul Dinyatakan 'Kampung Hilang'?Sigandul, 'kampung hilang' di Dieng (Foto: Robby Bernardi/detikcom)

Lalu mengapa dusun di lereng Dieng itu harus dihilangkan? "Pada 2002 terjadi longsor dan memaksa pemerintah kala itu melakukan relokasi. Bintoromulyo awalnya hutan lindung Perhutani. Dengan adanya relokasi diubah fungsinya menjadi hutan produksi," ujar Camat Bawang, Yarsono, Minggu (18/11/2018).

Diputuskan untuk dihilangkan karena saat itu warga telah sepakat untuk mengosongkannya. Namun belakangan, diketahui ada sejumlah warga masih bertahan tinggal dan semakin hari jumlahnya semakin bertambah.

"Administrasi kependudukan sebelum direlokasi masuk ke wilayah Reban, dan kini dikembalikan lagi, sebenarnya warga hanya takut jika sertifikat ataupun haknya sebagai warga Batang tidak diakui," jelasnya. (mbr/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads