"Biar sama Nikita saja. Kalau cuitan bukan seperti itu, bukan Fadli Zon," kata Sekjen PDIP Hasto Krisitiyanto dalam sela-sela acara rangkaian Safari Kebangsaan di Rumah Makan H Moel Seafood, Cirebon, Sabtu (17/11/2018).
Hasto tak menjelaskan lebih jauh siapa Nikita yang dimaksud. Namun, dikabarkan Nikita Mirzani sebelumnya mengklaim ditunjuk sebagai tim sukses pasangan capres-cawapres Pilpres 2019. Nikita tak mengungkap timses capres mana yang akan dibantunya. Ia juga tak menjawab apakah masuk di timses Joko Widodo-Ma'ruf Amin atau Prabowo-Sandiaga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Hasto, cuitan Fadli Zon itu tidak perlu ditanggapi serius. Sebab cuitan tersebut jauh dari nilai-nilai etika Indonesia.
"Kita sudah paham, enggak perlu ditanggapi. Cuitannya setiap hari berubah dan nuansanya itu bukan nuansa Indonesia," jelas dia.
"Itu nuansa barat sesuai keinginan, tradisi dia (Fadli Zon) yang datang ke makam Karl Marx, tokoh komunis," imbuh Hasto.
Sebelumnya, Fadli menyindir soal atribut 'Raja Jokowi'. Fadli bertanya-tanya apakah perlu Indonesia menjadi kerajaan sehingga dibuat poster 'raja'. Ia pun memakai istilah 'Petruk Jadi Raja'.
"Apakah ada yang ingin RI menjadi 'kerajaan' sehingga harus membuat poster 'Raja'? Tentu ini bertentangan dengan konstitusi kita ya? Apalagi ini tak ada nasab/trah keturunan 'Raja'. Inilah bahayanya 'Petruk Jadi Raja'. #petrukjadiraja," tulis Fadli lewat Twitternya, Sabtu (17/11).
Simak Juga 'Akhirnya Diketahui! Ini Dia Pemasang Poster Raja Jokowi':
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini