Soal 'Raja Jokowi', Tim Prabowo: Erick Thohir Harus Siap-siap Mundur

Soal 'Raja Jokowi', Tim Prabowo: Erick Thohir Harus Siap-siap Mundur

Marlinda Oktavia Erwanti - detikNews
Sabtu, 17 Nov 2018 18:46 WIB
Badan Komunikasi DPP Gerindra Andre Rosiade (Zhacky/detik)
Jakarta - Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Erick Thohir, berjanji akan mundur dari timses jika Jokowi menjadi raja. Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yakin Erick akan mundur tak lama lagi.

"Saya yakin sebentar lagi Bang Erick akan mengundurkan diri," ujar juru bicara BPN Prabowo-Sandiaga, Andre Rosiade, kepada wartawan, Sabtu (17/11/2018).


Andre mengatakan, ia meyakini Erick akan mundur sebentar lagi karena telah diketahui bahwa para pendukung Jokowi-lah yang memasang poster 'Raja Jokowi'. Dengan kata lain, pendukung Jokowi memang telah menganggap capres nomor urut 01 itu sebagai raja.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya punya keyakinan Bang Erick harus siap-siap mengundurkan diri dalam waktu dekat ini. Kan pendukungnya sendiri kan yang pengen Jokowi jadi raja, nganggep Jokowi raja," katanya.

Padahal, kata Andre, titel 'raja' tak pantas disematkan ke Jokowi. Mengingat, seorang raja haruslah selalu menepati janjinya kepada rakyat.

"Gimana Pak Jokowi mau jadi raja. Raja adalah orang yang selalu menepati janji. Orang janjinya banyak yang tak ditepati, kok. Gimana mau jadi raja. Raja itu kan perintahnya titah. Janjinya bisa dipegang kalau raja. Faktanya kan janjinya banyak yang tidak ditepati," tutur Andre.


Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Erick Thohir, menanggapi pernyataan Waketum Gerindra Fadli Zon yang menyinggung atribut kampanye 'Raja Jokowi'. Erick berjanji akan mundur dari timses jika Jokowi menjadi presiden seumur hidup atau raja.

"Saya rasa sistem negara kita demokrasi. Pemilihan presiden itu dibatasi dua kali. Jadi saya agak bingung, kok tiba-tiba jadi raja. Mungkin kalau dia (Jokowi) jadi presiden seumur hidup atau jadi raja, ya mungkin saya orang pertama yang mundur dari TKN karena saya percaya demokrasi," ujar Erick kepada wartawan di Jalan Ki Mangunsarkoro, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (17/11/2018).

Pernyataan itu disampaikan Erick saat ditanya terkait dengan sindiran Fadli Zon soal poster 'Raja Jokowi' tersebut. Terkait dengan hal itu, ia menyebut negara Indonesia sudah menjadi negara demokrasi dan pemilihan presiden secara otomatis dibatasi dua kali.

"Kita percaya, setelah Orba, terjadi demokrasi terbuka, meski di sana-sini masih harus ditingkatkan dan banyak diperbaiki karena kita juga tidak mau yang namanya kebablasan, karena kasihan rakyat," kata Erick. (mae/hri)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads