Awalnya, pengurus Ranting PDIP Kabupaten Bekasi, Supriatna, mempertanyakan mengapa partai berlambang banteng ini selalu disebut PKI dan partai setan. Supriatna ingin mengetahui cara DPP PDIP menepis tuduhan tersebut.
"Ini PDIP harus berani ngomong bahwa PDIP ideologinya Pancasila. Dan yang menjadi lawan komunisme adalah Pancasila. Maka dari itu, tidak benar PDIP identik dengan PKI. PKI sudah dikubur," ujar Djarot saat konsolidasi di kantor DPC PDIP Kabupaten Bekasi, Jalan Inspeksi Kalimalang, Cikarang Pusat, Sabtu (17/11/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mantan Gubernur DKI itu mengakui isu mengenai PDIP disebut PKI selalu muncul di tahun politik. Padahal ajaran komunisme dilarang di Indonesia dan PKI sudah dibubarkan pada 1965.
"Menjelang pemilu, isu ini (PDIP disebut PKI) selalu muncul. Tahu nggak sih yang ngomong, PKI apa? PKI itu Partai Komunis Indonesia, yang sudah dibubarkan tahun 1965. Komunisme sudah dilarang," ujar Djarot.
"PDIP sejarahnya berasal dari Partai Nasional Indonesia, ideologinya Pancasila. Pancasila inilah yang melawan komunisme," imbuh dia.
Selain PDIP, dikatakan Djarot, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga selalu dituduh sebagai kader PKI. Padahal Jokowi saat itu masih berusia di bawah 5 tahun (balita). "Masak, ada PKI balita," kata Djarot.
Lebih lanjut, Djarot juga mengaku partai tidak anti-Islam karena selalu memperhatikan umat Islam. PDIP juga selalu didukung oleh umat Islam.
"Isu seperti ini berkembang terus. Dikatakan bahwa PDIP tidak mengakomodasi atau anti-umat Islam, 80 persen lebih pendukung PDIP umat Islam. Nasionalisme selalu bergandengan dengan Islam. Maka seorang nasionalis otomatis seorang Islam yang baik, muslim yang baik," tutur dia.
Simak juga video 'Megawati: Kasihan Prabowo...':
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini