Polemik Gerindra-PD diawali oleh pernyataan Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani yang mengungkit janji Demokrat mengkampanyekan Prabowo-Sandi. Lama berdiam diri, SBY buka suara menanggapi Muzani.
"Sebenarnya saya tak harus tanggapi pernyataan Sekjen Gerindra. Namun, karena nadanya tak baik dan terus digoreng terpaksa saya respons," tulis SBY melalui akun Twitter-nya, Kamis (15/11/2018). Tweet itu ditandai *SBY* di bagian akhir, yang berarti dicuitkan langsung oleh SBY.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
SBY menyayangkan pernyataan Muzani. Menurutnya, tak seharusnya sesama anggota koalisi melempar tudingan dan menyalahkan pihak lain.
"Daripada menuding dan menyalahkan pihak lain, lebih baik mawas diri. Mengeluarkan pernyataan politik yang 'sembrono', justru merugikan," katanya.
a
Gerindra-Demokrat, bersama PKS dan PAN, tergabung dalam Koalisi Indonesia Adil dan Makmur dan mengusung Prabowo-Sandiaga Uno pada Pilpres 2019. Bagaimana respons koalisi menanggapi polemik janji politik Demokrat-Gerindra? PKS menyarankan pucuk pimpinan dua partai itu bertemu.
"Sangat wajar bila kemudian Pak Prabowo yang melakukan inisiatif melakukan pertemuan itu apakah dengan bilateral dulu beliau dengan Pak SBY kemudian dengan yang lain-lain," kata Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (16/11).
Pertemuan SBY-Prabowo, menurut dia, bisa dilanjutkan dengan pertemuan anggota koalisi. Menurut Hidayat, pertemuan besar empat parpol diperlukan untuk menyegarkan koalisi.
"Menurut saya, perlu segera ada pertemuan bersama untuk kemudian menyegarkan kembali semangat dan komitmen berkoalisi kita," tuturnya.
Partai Gerindra menanggapi saran PKS. Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria menyebut Prabowo-SBY rutin bertemu.
"Pak Prabowo dan Pak SBY itu rutin bertemu. Nggak cuma masalah ini, tapi semua masalah dibahas bersama. Didialogkan dan didiskusikan," kata Riza Patria di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (16/11).
Bahkan, sebut Riza, Prabowo juga rutin bertemu dengan ketum partai koalisi lainnya. Namun ia mengatakan saat ini para pimpinan partai sedang bagi-bagi tugas di berbagai daerah untuk mendulang suara.
"Tapi kan sekarang lagi masa kampanye ya. Masing-masing kan punya jadwal. Dalam meraih perolehan suara ini kan tidak duduk bersama-sama di suatu daerah. Bagi-bagi strategi. Kami membagi dapil dan daerah-daerah pemenangan," tutur anggota DPR itu. (gbr/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini