"Setiap datang ke rumah (korban), dia dihina. Dianggap tidak berguna dan sebagainya," kata Wakapolda Metro Jaya Brigjen Wahyu Hadiningrat di Mapolda Metro Jaya, Jl Sudirman, Jumat (16/11/2018).
Baca juga: Misteri Linggis Saksi Bisu Kejinya Haris |
Hinaan itu, menurut pengakuan Haris, cukup sering dilontarkan. Haris sakit hati, lalu merencanakan pembunuhan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan Haris awalnya ditelepon Daperum untuk datang ke rumahnya pada Senin (12/11) malam. Mereka sempat berbincang hingga akhirnya Daperum dan keluarganya tidur.
"Sekitar pukul 23.00 WIB, dia melakukan aksinya. Pas mereka tidur, dia ke belakang, bawa HP. Dia sudah sering ke situ, dia tahu tempat perkakas di mana, dia lihat linggis. Akhirnya linggis dipakai untuk itu," kata Argo.
Haris pertama-tama membunuh sang kepala keluarga, Daperum Nainggolan. Dia kemudian membunuh istri Daperum, Maya Ambarita.
Saat Haris membunuh Daperum dan Maya, kedua bocah itu terbangun dan bertanya 'ada apa' kepada Haris. Kepada kedua bocah, Haris mengatakan ibu mereka sedang sakit.
"Anaknya lalu balik lagi (ke kamar). Dia menidurkan, kemudian mencekik," ujar Argo.
Haris diketahui masih memiliki hubungan keluarga dengan Maya Ambarita. Haris telah ditetapkan sebagai tersangka dan terancam hukuman mati.
"Tindak pidana yang terjadi yaitu pembunuhan berencana dan pencurian dengan kekerasan yang berkaitan dengan kematian. Pasal yang dikenakan 365 ayat 3, 340, dan 338 KUHP dengan ancaman hukuman mati," kata Brigjen Wahyu.
Tonton juga 'HS Habisi Nyawa Daperum dan Istrinya dengan Linggis, 2 anaknya Dicekik':
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini