Kasus ini sempat dipublikasikan oleh tabloid internal kampus pada April 2018 silam dan onlinenya awal pekan ini. Detikcom mencoba menelusurinya. Korban mahasiswi yang mau buka suara adalah para alumni. Pelecehan seksual yang mereka alami dilakukan saat bimbingan skripsi.
Gadis berparas putih inisial BB ini lulus dari Fakultas Dakwah pada 2016 lalu. BB menceritakan awal mula peristiwa tidak mengenakkan itu menimpanya. BB yang tengah menyusun skripsi mendapat rekomendasi dari salah seorang rekannya untuk konsultasi skripsi dengan oknum dosen tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
BB berinisiatif mendatangi ruangan dosen berinsial T tersebut. Namun, dosen tersebut sedang rapat dan memintanya untuk meninggalkan bahan skripsi dan nomor telepon.
Singkat cerita, BB tiba-tiba mendapat pesan melalui aplikasi BBM dari T. Oknum dosen itu mengajak BB bertemu di malam hari untuk membicarakan skripsi yang ingin dikonsultasikan.
"Saya juga kaget tiba-tiba kontak saya lewat BBM. Dia bilang skripsi saya banyak yang salah. Kalau mau ketemu malam ini biar dijelasin salahnya. Saya awalnya bilang besok aja pak siang-siang, jangan malam. Tapi bapaknya bilang besok mau ke Purwakarta, jadi harus malam ini," tutur dia.
Meski curiga, BB terpaksa menuruti permintaan T untuk bertemu di luar demi membahas skripsinya tersebut. Keduanya bertemu di kawasan Cibiru. BB menghampiri T yang berada di dalam mobil yang terparkir di pinggir jalan.
Sebagai seorang mahasiswi, BB sumkem terhadap T. Setelah sungkem, tangan BB tak dilepas oleh T. Anehnya, T malah mencium balik tangan BB. Momen itu membuat BB sangat kaget.
BB akhirnya masuk ke dalam mobil dan pergi menuju salah satu rumah makan di kawasan Pasir Kaliki Bandung. Dalam perjalanan, ulah T menjadi-jadi. T sempat berusaha meraba paha BB.
"Dalam perjalanan itu dia (T) bahas terus soal seks. Saya kadang potong pembicaraannya dengan terus menanyakan soal skripsi. Malah sempat dia mau meraba paha saya. Terus saya bilang apaan sih pak, dia malah bilang santai aja neng," ungkap dia.
Usaha T untuk menyentuh mahasiswinya itu terus berlanjut. Saat tiba di rumah makan, T berusaha merangkul dan memegang tangan BB laiknya seorang kekasih. BB berusaha terus menghindar.
Usai makan, T mengajak BB untuk nonton di bioskop. Namun, BB menolaknya dan mengajaknya untuk pulang karena sudah larut malam.
"Kalau dihitung selama perjalanan terus makan dan di mall itu dia 10 kali mau megang saya," jelas dia.
Lagi-lagi T berusaha merayu BB. Kali ini, T mengajak BB untuk menemaninya tidur di hotel karena lelah. Namun, BB menolak mentah-mentah ajakan oknum dosen tersebut dengan alasan lebih baik pulang sendiri.
"Gila aja gue dibawa ke hotel sama dia. Saya bilang aja, kakak udah nanya kapan pulang," ucap dia.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini