"Beruang madu itu masuk dalam jeratan babi yang dipasang warga. Memang tujuannya untuk babi, tapi beruang jadi korban. Kami berharap jangan ada lagi pasang perangkap babi di lokasi itu," kata Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Suharyono kepada detikcom, Jumat (16/11/2018).
Haryono menjelaskan, peristiwa ini terjadi pada 12 November 2018. Seekor beruang didapati warga masuk dalam perangkat babi. Tim BBKSDA Riau langsung terjun ke lokasi.
"Kita meminta saat itu agar warga jangan menyakiti beruang tersebut. Tim pun akhirnya tiba di lokasi untuk melepaskan jeratan babi tersebut," kata Haryono.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena kondisi beruang yang tetap sehat, kata Suharyono, pada 13 November timnya melakukan pelepaliaran kembali. Beruang itu dilepasliarkan di kawasan Suaka Margasatwa Bukit Batu di Bengkalis.
"Akhirnya beruang madu ini kita lepaskan kembali tanpa ada kendala dan rintangan. Kami sangat berharap masyarakat jangan memasang perangkap babi di kawasan hutan. Karena bisa jadi yang terperangkap justru satwa yang dilindungi. Kasus yang sudah terjadi harimau Sumatera Mati masuk perangkap babi yang dipasang warga," tutup Haryono. (cha/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini