Dahnil: Prabowo akan Belajar Hal Baik dari Bung Karno-Pak Harto

Dahnil: Prabowo akan Belajar Hal Baik dari Bung Karno-Pak Harto

Gibran Maulana Ibrahim - detikNews
Rabu, 14 Nov 2018 16:16 WIB
Foto: Dahnil Anzar Simanjuntak (dok. Facebook Dahnil Anzar Simanjuntak)
Jakarta - Koordinator juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak menyebut Prabowo akan mengambil pelajaran yang baik dari kepemimpinan sebelumnya jika terpilih di 2019. Ini menyusul pernyataan Siti Hediati Hariyadi soal Prabowo yang akan melanjutkan program baik dari Presiden ke-2 RI Soeharto.

"Yang jelas begini ya. Pak Prabowo pasti akan mengambil pembelajaran dari setiap kepemimpinan yang baik-baik. Dari Bung Karno, ada yang baik tentu Pak Prabowo belajar dari itu. Dari Pak Harto, ada yang baik tentu Pak Prabowo akan belajar dari itu," ujar Dahnil saat dikonfirmasi, Rabu (14/11/2018).


Prabowo, lanjut Dahnil, tak hanya akan memetik pelajaran yang baik-baik dari Bung Karno dan Pak Harto. Hal-hal baik dari Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) hingga Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) juga akan diserap. Termasuk juga dari Presiden Joko Widodo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari Gus Dur, dari Pak Habibie, dari semuanyalah. Dari Pak SBY. Bahkan kalau ada yang baik dari Pak Jokowi juga akan kita lanjutkan dan akan belajar Pak Prabowo terkait dengan itu," tutur Dahnil.

Ketum PP Pemuda Muhammadiyah itu menilai setiap pemimpin pasti punya kekurangan dan kelebihan. Yang baik-baik, tegasnya lagi, harus diambil dan dilanjutkan.

"Setiap pemimpin pasti ada kelebihan dan kelemahannya. Kelebihannya harus ditiru, kekurangannya harus diperbaiki. Intinya itu," ucap Dahnil.


Lantas, apa yang kurang menurut Dahnil saat ini? Dia menyoroti soal ekonomi hingga penegakan hukum.

"Ketidakadilan itu ramai, kemudian lapangan pekerjaan itu kurang, masyarakat di bawah merasa lapangan pekerjaan tidak tersedia dengan cukup. ketidakadilan hukum itu masif terjadi, kemudian narasi-narasi adu domba terasa. Pihak yang kritis dituduh radikalis, anti-Pancasila. Kemudian upaya-upaya menstigma pihak yang kritis itu ramai dilakukan," sebut Dahnil.

"Bagi saya sih tadi ya, target-target ekonomi tentu semuanya tidak tercapai, korupsi semakin
marak," imbuhnya.


Sebelumnya diberitakan, Ketua Dewan Pembina Partai Berkarya Titiek Soherto mengungkit zaman Orde Baru yang pernah swasembada pangan saat mengampanyekan Prabowo di Cilegon. Keberhasilan swasembada itu sampai mendapat penghargaan internasional.

Pencapaian dan keberhasilan Orde Baru di bawah kepemimpinan Soeharto disebut akan kembali tercapai jika Prabowo Subianto terpilih menjadi presiden.

"Kita dulu pernah swasembada zamannya Pak Harto dan diberi penghargaan oleh internasional," kata Titiek di hadapan relawan pendukung Prabowo-Sandi, Cilegon, Rabu (14/11).


Simak Juga 'Keponakan Prabowo Sambangi Balai Kota, Bahas Apa?':

[Gambas:Video 20detik]


(gbr/elz)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads