PSI: Prabowo-Sandi Harus Tobat!

PSI: Prabowo-Sandi Harus Tobat!

Elza Astari Retaduari - detikNews
Rabu, 14 Nov 2018 12:23 WIB
Raja Juli Antoni (Ari Saputra/detikcom)
Jakarta - PSI meminta Prabowo Subianto-Sandiaga Uno bertobat dan hijrah. Ini menyusul beberapa blunder yang dilakukan pasangan nomor urut 02 itu.

"Dalam masa kampanye yang berlangsung sekitar satu setengah bulan, Pak Prabowo dan Pak Sandi sudah tiga kali melakukan kesalahan fatal dan berujung dengan minta maaf," ujar Sekjen PSI Raja Juli Antoni dalam keterangan tertulis, Rabu (14/11/2018).

Tiga permintaan maaf yang dimaksud itu adalah soal hoax Ratna Sarumpaet, pernyataan Prabowo soal 'tampang Boyolali', dan Sandiaga yang melangkahi makam sesepuh NU. Pria yang akrab disapa Toni ini menyebut permintaan maaf saja tidak cukup.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Bagi saya tidak cukup maaf, mesti tobat dan hijrah. Minta maaf tentu saja baik. Tapi yang paling penting adalah tobat dan hijrah," jelas Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin itu.

"Tobat adalah komitmen untuk tidak akan melakukan kesalahan lagi. Hijrah, seperti yang dikatakan Pak Jokowi, adalah perpindahan dari yang buruk menjadi baik. Dari ketidakhati-hatian menjadi mawas diri. Dari pesimis ke optimis," tambah Toni.

Ia pun mengingatkan setiap perbuatan public figure sudah pasti akan menjadi perhatian masyarakat. Toni menilai rakyat tak akan melupakan apa saja yang telah dilakukan Prabowo-Sandiaga.

"Mungkin rakyat akan akan memaafkan, tapi tetap mencatat dan tidak melupakan," ungkapnya.


Seperti diketahui, Sandiaga sempat melangkahi makam KH Bisri Sansyuri ketika berziarah. Eks Wagub DKI itu sudah menyampaikan permohonan maaf kepada santri dan keluarga besar NU.

"Saya sudah minta maaf kepada seluruh keluarga, keluarga NU, dan santri-santri. Tentunya itu permintaan maaf saya dari hati yang paling dalam," kata Sandiaga, Selasa (13/11).


Saksikan juga video 'PSI Ungkit 'Dosa' Partai Lama, Sandi: Ini Tantangan':

[Gambas:Video 20detik]

(elz/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads