"Pembalasan bukan domain manusia. Itu adalah hak Tuhan Allah. Allah yang berhak yang menghakimi manusia," kata Pdt Pangondian di rumah duka di kompleks Gereja Oikumene Lahai Roi, Cijantung, Jakarta Timur, Rabu (14/11/2018). HKBP Jatisampurna, Bekasi, merupakan tempat para korban beribadah.
Pdt Pangondian mengatakan, dendam tidak akan memberikan keselamatan bagi manusia. "Dendam selalu melahirkan kebencian yang baru, peperangan yang baru dan tidak akan berkesudahan," ucapnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tuhan akan menegakkan keadilan bagi orang-orang yang tertindas, bagi orang-orang yang dirampas hak-haknya. Kepada keluarga Nainggolan, Ambarita, sebagai umat Tuhan Allah mari menjadi warga negara yang baik, percaya pada kinerja kepolisian, pada hukum," imbuhnya.
Dalam doanya, Pdt Pangondian mendoakan agar polisi bisa segera menangkap para pelaku yang terlibat. Dia juga mendoakan agar keluarga mendapatkan penghiburan, tabah dan tidak larut dalam kesedihan. Selain itu, dia juga mendoakan agar proses pemberangkatan jenazah siang nanti ke Pangururan, Samosir, Sumatera Utara, berjalan dengan lancar.
Sebelumnya diketahui bahwa Diperum Nainggolan ditemukan tewas bersama istrinya, Maya Boru Ambarita, dan dua anaknya, Sarah Boru Nainggolan (9) dan Arya Nainggolan (7).
Ada luka bekas senjata tajam di leher Diperum dan istrinya. Sedangkan dua anaknya diduga kehabisan oksigen karena dibekap pelaku.
Saksikan juga video 'Ada Dendam di Balik Pembunuhan Sekeluarga di Bekasi?':
(hri/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini