"Saya ikut berusaha tenangkan guru dan teman-teman penyintas (kemarin) yang syok, jaga psikis mereka. Saya juga syok, apalagi penyintas di bawah umur ya, terpeleset bukan hal wajar dan hanya keajaiban penyintas dalam kondisi sadar ya, stabil (sesaat setelah kejadian)," kata juru bicara SD Kanisius Demangan Baru, A Lesto Prabhancana Kusumo saat ditemui wartawan di SD Kanisius Demangan Baru, Selasa (13/11/2018).
Para wali murid lainnya disebutnya juga merasakan hal yang sama. Untuk itu, para guru, siswa dan wali murid mendapatkan pengarahan dan pendampingan pagi tadi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami orang tua murid dan komite sekolah, juga ingin sekolah ada evaluasi, kami juga muncul rasa khawatir yang sama," sambung Lesto yang juga anggota komite sekolah SD Kanisius Demangan Baru.
Diberitakan sebelumnya, video murid SD yang bergelantungan dan akhirnya jatuh ini ramai tersebar di grup Whatsaap hari ini.
Pihak sekolah juga sudah memberi keterangan kepada media. Namun pihaknya masih belum bisa memastikan apa yang terjadi pada bocah tersebut. Saat ini korban masih dirawat di rumah sakit akibat luka yang dialaminya.
Saat pertolongan pertama, kondisi korban masih sadar tapi mengeluhkan rasa sakit di bagian bahu kiri, punggung, panggul dan paha kiri. Setelah orang tua korban dan ambulans datang, bocah tersebut langsung dibawa ke rumah sakit.
"Tadi malam kondisinya sudah bisa bercanda dengan keluarganya, tadi pagi operasi bahu kiri patah. Kondisinya sudah normal, sudah bagus bisa makan bicara bercanda. Saat ini dirawat rumah sakit," tutur Lesto. (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini