"Selama ini dia bekerja biasa, tidak ada keanehan atau kejanggalan. Tapi pas hari Senin kemarin, tiba-tiba dia kaya orang linglung," jelas Kasatreskrim Polres Temanggung, AKP Dwi Haryadi kepada detikcom, Selasa (13/11/2018).
Karena kondisi tersebut, lanjut Dwi, teman-teman kerja tersangka kemudian menghubungi kerabat tersangka di Temanggung agar menjemput Sunaryo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selama di RSJ, Sunaryo tidak mau diperiksa dan diberi obat. Sunaryo kemudian dibawa pulang ke Temanggung.
Tanpa disangka, baru beberapa jam pulang di Temanggung, tersangka menganiaya balita balita Rafa Nesya Ardhani (2,5) menggunakan golok hingga mengalami luka bacok dan meninggal dunia. Dia juga melukai ibu korban, Khalisatun Mafruroh (23) dan tetangganya, Atik Ernawati (31).
"Ada tiga korban yang terkena sabetan senjata tajam oleh pelaku. Ada satu yang kecil usia 2,5 tahun meninggal dunia, dua lainnya luka bacok dan kini dirawat di RSUD Temanggung," ujar Dwi.
Dwi menjelaskan, peristiwa tersebut terjadi Senin (12/11/2018) sore sekitar pukul 15.30 WIB.
"Untuk saat ini pelaku sudah kita amankan dan saat ini masih kami dalami, saksi-saksi sebanyak 6 orang juga telah kita lakukan pemeriksaan," ungkap Dwi.
Dwi sebelumnya menjelaskan bahwa tak ada hubungan keluarga antara pelaku dengan korban. Namun diketahui Sunaryo selama ini bekerja dengan kakek korban.
"Jadi tersangka ini bekerja di tempat Mbahnya korban. Dia kerjanya sebagai penambang pasir di kawasan lereng Merapi, di Magelang. Tapi belum kita pastikan simbah korban ini pemilik lahan tambang atau usaha depo pasir," jelasnya.
"Sementara ini juga belum ada informasi antara tersangka dengan keluarga korban ada dendam atau apa. Hanya tetangga menginformasikan bahwa tersangka bekerja di tempat simbah korban," imbuh Dwi. (sip/sip)