Pantauan detikcom di lokasi pemakaman, jenazah KH Sunardi Syahuri diusung beberapa orang dengan berjalan kaki. Ribuan pelayat tampak ikut mengiringi prosesi pemakaman di di lokasi bersebelahan dengan Masjid Pathok Nagoro Ad-Darojat di Babadan, Desa Jomblangan, Banguntapan, Bantul.
![]() |
Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah, Prof Dr KH Yunahar Ilyas, yang juga hadir di pemakaman mengatakan, kepergian KH Sunardi Syahuri membuat dirinya merasa sangat kehilangan. KH Sunardi Syahuri juga tercatat sebagai pengurus di Muhammadiyah.
"Almarhum adalah seorang dai yang tidak pernah lelah berdakwah kemana-mana sejak muda, bahkan beliau kadang nyetir sendiri. Selain itu beliau juga seorang aktivis dan aktif mengurusi dewan dakwah, Muhammadiyah, persaudaraan haji, badan waqaf UII," katanya di sela-sela prosesi pemakaman KH Sunardi Syahuri, Senin (12/11/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Sementara itu, Ketua Tanfidzh PWNU DIY, Prof Dr Rochmat Wahab mengatakan, KH Sunardi Syahuri adalah sosok yang akan dirindukannya. Hal itu dikarenakan almarhum adalah dai yang diterima seluruh golongan ketika berdakwah.
"Kehadiran beliau itu tidak membedakan-bedakan grup dan koalisi tertentu, hal itu terbukti dengan banyaknya (pelayat) dari semua unsur yang datang (untuk melayat KH Sunardi Syahuri)," ujarnya.
"Saya (merasa) kehilangan, karena kita butuh orang yang bisa mengayomi dan menciptakan ukhuwah tanpa memandang dari kelompok mana berasal," imbuhnya. (mbr/mbr)