Diketahui bahwa sumber-sumber Turki sebelumnya menyebut otoritas Turki memiliki rekaman audio yang menunjukkan momen penting pembunuhan Khashoggi di dalam Konsulat Saudi di Istanbul.
Seperti dilansir CNN dan Hurriyet Daily News, Senin (12/11/2018), hal tersebut diungkapkan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan sebelum terbang ke Paris, Prancis untuk menghadiri peringatan Perang Dunia I.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka telah mendengarkan semua percakapan di dalamnya. Mereka tahu," imbuh Erdogan tanpa memberi penjelasan lebih lanjut.
Khashoggi (60) yang seorang wartawan senior dan kolumnis The Washington Post ini tewas dibunuh setelah masuk ke dalam Konsulat Saudi pada 2 Oktober lalu. Jaksa penuntut umum Istanbul menyebut Khashoggi tewas dicekik dalam aksi yang direncanakan dan jenazahnya dimutilasi.
Otoritas Saudi, melalui Jaksa Agung Saud al-Mojeb, telah mengakui bahwa Khashoggi tewas dalam pembunuhan berencana. Namun keberadaan jenazahnya dan siapa pemberi perintah pembunuhan belum diketahui hingga kini.
Informasi terbaru yang belum terkonfirmasi dari surat kabar Turki, Sabah, menyebut pembunuh Khashoggi membuang jenazahnya ke pipa saluran usai melarutkannya dengan zat asam. Sampel yang diambil dari pipa-pipa saluran di kompleks Konsulat Saudi menunjukkan adanya bekas zat asam. Temuan itu mendorong keyakinan para penyidik Turki bahwa jenazah Khashoggi dibuang melalui pipa saluran dalam bentuk cairan.
Dalam pernyataannya, Erdogan menyerukan agar otoritas Saudi segera mengidentifikasi pembunuh Khashoggi dari daftar tim beranggotakan 15 orang yang tiba di Istanbul sebelum pembunuhan Khashoggi. Saudi juga diminta menjawab pertanyaan soal apa yang terjadi pada jenazah Khashoggi.
"Tidak perlu memutarbalikkan fakta soal isu ini, mereka tahu pasti bahwa pembunuhnya, atau para pembunuhnya, ada di antara 15 orang ini. Pemerintah Arab Saudi bisa mengungkapkan hal ini dengan membuat 15 orang ini bicara," tegas Erdogan.
Diketahui bahwa otoritas Saudi telah menahan 18 orang terkait penyelidikan kasus pembunuhan Khashoggi. Sebanyak 15 orang di antaranya merupakan 15 warga Saudi yang diidentifikasi otoritas Turki sebagai tim intelijen yang tiba di Istanbul sebelum Khashoggi dibunuh.
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini