Sara Djojo Kritik Ma'ruf Amin soal Kiasan 'Budek-Buta'

Sara Djojo Kritik Ma'ruf Amin soal Kiasan 'Budek-Buta'

Gibran Maulana Ibrahim - detikNews
Senin, 12 Nov 2018 11:09 WIB
Foto: Rahayu Saraswati Djojohadikusumo (Instagram)
Jakarta - Anggota Komisi VIII DPR Rahayu Saraswati Djojohadikusumo mengkritik analogi cawapres Ma'ruf Amin soal 'budek-buta' terkait orang yang tidak bisa melihat prestasi pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK). Bagi politikus Gerindra itu, pernyataan Ma'ruf tersebut mencederai kaum disabilitas.

"Sangat disayangkan narasi kiasan 'tuli' dan 'budek' untuk mendeskripsikan hal yang negatif. Patut diingat pengunaannya dapat mencederai rasa hormat kita kepada penyandang disabilitas," ujar Sara, sapaan Rahayu, dalam keterangannya kepada wartawan, Senin (12/11/2018).


Sara mengimbau semua pihak menghindari kata-kata kiasan yang menjurus ke disabilitas manusia. Menurut dia, disabilitas tidak bisa menjadi tolok ukur kemampuan inteligensi seseorang dalam menangkap informasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya mengingatkan kita telah memiliki UU Disabilitas, sebuah langkah maju memberi perlindungan kepada penyandang disabilitas. Jangan kita mundur ke belakang hanya karena kepentingan politik," sebut Sara.


Juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi itu berharap tak ada lagi kiasan-kiasan seperti yang disampaikan Ma'ruf Amin. Sara juga meminta elite politik membuka memori masing-masing untuk mengingat penyelenggaraan Asian Paragames di Jakarta beberapa waktu lalu.

"Mereka (penyandang disabilitas) punya hak berekspresi di sektor pemerintahan, sosial, dan lain-lain. Itu perlu dukungan semua pihak, tapi tidak dengan menjadikan kekurangan mereka sebagai stempel untuk perilaku negatif," tegas keponakan Prabowo Subianto tersebut.


Sebelumnya diberitakan, Ma'ruf Amin mengatakan hanya orang 'buta' dan 'budek' yang tidak bisa melihat prestasi pemerintahan Jokowi-JK. Ucapan itu awalnya disampaikan Ma'ruf ketika memberikan sambutan dalam acara deklarasi Barisan Nusantara pada Sabtu, 10 November.

"Pak Jokowi sudah berhasil membangun berbagai fasilitas dan infrastruktur, seperti pelabuhan, lapangan terbang, sehingga arus orang dan arus barang berjalan dengan baik, terkoneksi daerah lain dapat menghilangkan disparitas antara satu dengan yang lain fasilitas pendidikan kesehatan dan lainnya sudah," kata Ma'ruf.

"Orang sehat bisa dapat melihat jelas prestasi yang ditorehkan oleh Pak Jokowi, kecuali orang budek saja tidak mau mendengar informasi dan kecuali orang buta saja tidak bisa melihat realitas kenyataan," sambungnya.


Ma'ruf memberi penjelasan lebih jauh terkait pernyataannya tersebut. Dia merasa tidak dalam kondisi penuh amarah serta menuding siapa pun.

"Saya cuma bilang, kalau ada yang yang menafikan kenyataan, yang tak mendengar dan melihat prestasi, nah sepertinya orang itu yang dalam Alquran disebut αΉ£ummum, bukmun, 'umyun. Budek, bisu, dan tuli," ujar Ma'ruf.

"Artinya orang yang tak mendengar, orang yang tak mau melihat, yang tak mau mengungkapkan kebenaran itu namanya bisu, budek, buta. Jadi itu bahasa 'kalau' ya. Saya tak menuduh orang atau siapa-siapa. Saya heran, kenapa jadi ada yang tersinggung. Tak menuduh dia kok," imbuh Ma'ruf.


Saksikan juga video 'Blak-blakan Ma'ruf Amin, Aksi 212 dan Gerilya untuk Jokowi':

[Gambas:Video 20detik]

Sara Djojo Kritik Ma'ruf Amin soal Kiasan 'Budek-Buta'
(gbr/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads