Pantauan detikcom, Senin (12/11/2018) rata-rata warga yang menerobos genangan banjir adalah mereka yang hendak berangkat bekerja ke Kawasan Industri Dayeuhkolot dan para pelajar yang bersekolah di wilayah Dayeuhkolot dan sekitarnya.
Ketinggian air di jalan itu dari 10-60 cm, di tengah genangan itu, alas kaki seperti sandal dan sepatu mereka lepas, celana panjang yang mereka kenakan dilipat hingga betis. Selain itu, tas yang mereka bawa ditenteng di atas kepala.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Rima yang merupakan warga Banjaran menuturkan, angkot Jurusan Banjaran-Tegalega hanya berhenti sampai Baleendah sebelum genangan banjir di Jembatan Citarum Dayeuhkolot. Ia terpaksa turun karena takut kalau harus naik delman.
"Angkotnya engga bisa menerobos banjir, jadi harus turun sebelum genangan. Orang lain pada naik delman, saya takut jatuh jadi terpaksa nyebur ke banjir," ungkap Rima.
Rima berjalan berombongan sambil berpegangan agar tidak terbawa arus. Sebab sesekali ada mobil atau motor yang memaksa melintas sehingga air bergelombang.
Rima mengeluhkan kondisi tersebut, pasalnya akibat banjir itu ia merasa dirugikan dari mulai mateti hingga waktu. "Rugi materi karena ongkos angkot double dan waktu, kejebak macet dan tak jarang kesiangan," jelasnya.
![]() |
Sementara itu banyak juga sepeda motor yang menerjang banjir sehingga mengakibatkan mogok. Terpaksa mereka mendorong motornya di tengah genangan.
Salah satu pengendara sepeda motor Pipin (49) mengatakan, mesin kendaraannya mati saat menerjang genangan banjir.
"Genangan airnya cukup dalam, sekitar sebetis sehingga motor saya mati mesinnya," ujar Pipin.
Pipin terpaksa membongkar sebagian mesin motornya karena terendam banjir. Mesin tersebut ia bongkar untuk mengeluarkan air yang masuk ke dalam mesinnya.
"Harus dibongkar dulu sebagian mesinmya, terutama CVT. Airnya dikeluarin dulu, kalau enggak dikeluarin dulu pasti bakalan mogok," ujar Pipin.
Tak jarang, ada juga sepeda motor yang dapat melintas jalan tersebut. Pengendara sepeda motor lainnya, Usep (35) menuturkan bila ingin menerobos genangan banjir, kondisi kendaraan harus prima.
"Kondisi motornya harus prima, alhamdulillah motor saya tidak mogok," kata Usep.
(ern/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini