Bantuan Bahan Bakar AS untuk Koalisi Saudi di Yaman Disetop

Bantuan Bahan Bakar AS untuk Koalisi Saudi di Yaman Disetop

Novi Christiastuti - detikNews
Sabtu, 10 Nov 2018 13:31 WIB
Ilustrasi -- Konflik Yaman (BBC World)
Riyadh - Pengaturan kontroversial antara koalisi pimpinan Arab Saudi dengan Amerika Serikat (AS) soal pengisian ulang bahan bakar dalam konflik Yaman disepakati untuk diakhiri. Hal ini secara tidak langsung mengakhiri keterlibatan AS dalam konflik yang memicu krisis kemanusiaan di Yaman.

Seperti dilansir AFP, Sabtu (10/11/2018), penghentian pengaturan pengisian ulang bahan bakar diputuskan otoritas Saudi pada Sabtu (10/11) waktu setempat. Koalisi pimpinan Saudi menggempur Yaman sejak tahun 2015 demi mengusir pemberontak Houthi yang menguasai ibu kota negara itu.

Namun pada praktiknya gempuran Saudi banyak menewaskan warga sipil yang tak bersalah, khususnya anak-anak. Keputusan ini diambil Saudi saat pihaknya menjadi sorotan internasional terkait pembunuhan wartawan Jamal Khashoggi yang diyakini dilakukan tim intelijen Saudi di Istanbul, Turki.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Keputusan ini juga diambil saat pesawat-pesawat tempur menggempur kota pelabuhan strategis Hodeida di Yaman, pekan ini. Laporan sumber-sumber medis di lapangan menyebut gempuran itu menewaskan 110 pemberontak Houthi dan 22 tentara pro-pemerintah Yaman.

Dalam pernyataannya, kantor berita Saudi Press Agency (SPA) menyebut koalisi pimpinan Saudi telah meminta 'penghentian dukungan pengisian ulang bahan bakar dalam penerbangan' dari AS.

"Baru-baru ini, Kerajaan (Saudi) dan koalisi telah meningkatkan kemampuan untuk secara independen melakukan pengisian ulang bahan bakar dalam penerbangan di Yaman," demikian pernyataan SPA. "Sebagai hasilnya, dalam konsultasi dengan Amerika Serikat, koalisi telah meminta penghentian dukungan pengisian ulang bahan bakar dalam penerbangan untuk operasi di Yaman," imbuh pernyataan itu.


Dalam pernyataan terpisah, Menteri Pertahanan AS Jim Mattis menyatakan dirinya mendukung keputusan Saudi ini. "Kami mendukung keputusan oleh Kerajaan Arab Saudi," sebutnya.

Pada Agustus lalu, Mattis memperingatkan bahwa dukungan AS untuk koalisi pimpinan Saudi 'bukannya tak bersyarat'. Dia menekankan bahwa Saudi harus melakukan 'semuanya semanusiawi mungkin demi menghindari hilangnya nyawa tak bersalah'.

AS diketahui memberikan dukungan pengisian ulang bahan bakar untuk sekitar 20 persen pesawat-pesawat tempur milik koalisi pimpinan Saudi yang beroperasi di Yaman. Nyaris 10 ribu warga Yaman tewas dalam konflik sejak tahun 2015. Kelompok-kelompok HAM menyebut jumlah korban tewas sebenarnya mencapai lima kali lipat lebih banyak.

(nvc/fdn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads