"Apa yang disampaikan YIM (Yusril Ihza Mahendra) tentu saja tidak sembarangan, tapi berdasarkan pengalaman yang bersangkutan," ujar Wasekjen PPP Ahmad Baidowi kepada wartawan, Jumat (9/11/2018).
"Saya kira itu pengakuan jujur dari tokoh yang selama ini menjadi pendukung Prabowo," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pria yang akrab disapa Awiek itu kemudian menyinggung soal 'draf aliansi' yang sebelumnya diungkit Yusril. Tak hanya itu, Awiek juga menyinggung rekomendasi Ijtimak Ulama 1 yang merekomendasikan Ustaz Abdul Somad dan Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Aljufri.
"Sebenarnya itu publik sudah bisa menilai secara terbuka, selain masalah komitmen yang disodorkan aliansi sebagaimana pengakuan YIM, bisa dilihat dari rekomendasi Ijtimak Ulama yang diabaikan, yang kemudian ada Ijtimak II untuk penyesuaian/pembenaran terhadap sikap politik," tutur Awiek.
"Kalau pernyataan YIM mau dibantah, silakan beberkan saja bantahannya beserta bukti-buktinya," imbuhnya.
Awiek kemudian membandingkan dengan capres-cawapres yang diusung partainya, Jokowi-Ma'ruf Amin. Menurutnya, Jokowi dan Ma'ruf Amin-lah yang jelas memperjuangkan kepentingan Islam selama ini.
"Kalau Jokowi ataupun KMA (Kiai Ma'ruf Amin) jelas programnya untuk umat Islam dan terbukti. Jadi berjuang untuk umat Islam itu tidak hanya retorika, tapi bukti di lapangan," ungkapnya.
Sebelumnya, Yusril mengaku ragu akan citra yang selama ini dikembangkan seolah pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno banyak berjasa untuk kepentingan Islam. Menurut dia, selama ini hampir tak ada rekam jejak Prabowo-Sandi dalam aspek tersebut.
"Jadi kalau Pak Prabowo dianggap sangat Islam, saya sendiri kurang percaya juga dengan hal itu. Apa iya? Sebab nggak ada track record-nya," kata Yusril kepada detikcom, Kamis (8/11).
Simak Juga 'PKS: Politik Genderuwo Lebih Tepat untuk Penguasa':
(mae/van)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini