Gerindra: Kami Pejuang, Bukan Politikus Genderuwo

Gerindra: Kami Pejuang, Bukan Politikus Genderuwo

Tsarina Maharani - detikNews
Jumat, 09 Nov 2018 13:57 WIB
Habiburokhman (Gibran Maulana Ibrahim/detikcom)
Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bicara soal 'politik genderuwo', yakni politik dengan membuat propaganda dan ketakutan di masyarakat. Gerindra meyakini ciri-ciri tersebut bukan sifat para kadernya.

"Kalau kami jelas bukan tipikal politisi genderuwo karena kami tidak pernah menakut-nakuti rakyat. Kami ini pejuang politik," kata Ketua DPP Gerindra Habiburokhman kepada wartawan, Jumat (9/11/2018).


Habiburokhman kemudian berbicara soal harga kebutuhan pokok di pasar yang dinilai makin melambung. Menurut dia, fakta-fakta itu didapatkan dari masyarakat secara langsung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang ada kami justru mendengar dan mendapat masukan dari rakyat. Soal harga-harga kebutuhan yang mahal memang tiap hari kami dengar ketika kami bertemu mereka, termasuk juga soal harga tarif listrik. Saya sudah keliling akar rumput di hampir 100 titik, memang nyatanya rakyat mengeluh soal hidup yang sulit, soal pendapatan rendah, soal lapangan pekerjaan," jelasnya.


Dia menegaskan Gerindra senantiasa menebarkan optimisme kepada masyarakat. Habiburokhman mengatakan sang ketum, Prabowo Subianto, bersama cawapres Sandiaga Uno akan mengatasi persoalan yang kini tengah dihadapi rakyat andai terpilih pada 2019.

"Kami justru memberikan optimisme pada rakyat jika kelak Prabowo-Sandi berkuasa maka kita akan segera atasi masalah-masalah tersebut," tegas Habiburokhman.

Presiden Jokowi kembali mengingatkan masyarakat untuk menjaga persatuan dan kesatuan antarsesama masyarakat. Jangan sampai terpengaruh oleh politik yang suka menakut-nakuti.

"Cara-cara seperti ini adalah cara-cara politik yang tidak beretika. Masa masyarakatnya sendiri dibuat ketakutan? Nggak benar kan? itu sering saya sampaikan itu namanya politik genderuwo, nakut-nakuti," kata Jokowi di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, hari ini.

"Jangan sampai seperti itu. Masyarakat ini senang-senang saja kok ditakut-takuti. Iya tidak? Masyarakat senang-senang kok diberi propaganda ketakutan. Berbahaya sekali. Jangan sampai propaganda ketakutan menciptakan suasana ketidakpastian, menciptakan munculnya keragu-raguan," imbuhnya.


Simak Juga 'PDIP Tuding Prabowo Gunakan Propaganda 'Firehose of Falsehoods'':

[Gambas:Video 20detik]


(tsa/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads