Pada 30 Agustus 2018 sekitar pukul 21.00 WIB, Sandiaga bertamu ke rumah Yusril di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan. Dalam pertemuan itu, Sandi ditemani Wakil Ketua Umum Gerindra Ferry Juliantono. Adapun Yusril ditemani Waketum PBB Jurhum Lantong dan Ketua KAPPU Yusron Ihza.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk Sandi, Yusril bersama PBB juga membantu saat dia maju di Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI. "Kalau sekarang ini PBB diminta kembali untuk membantu Prabowo-Sandi, kami ingin bertanya: Apa yang Pak Prabowo dan Pak Sandi bisa bantu terhadap PBB?," tanya Yusril kepada Sandi.
Yusril memberi waktu dua pekan kepada Sandi untuk memberikan jawaban. Sambil menunggu jawaban, Yusril mengutus Ketum PBB M.S Kaban dan Sekjen PBB Ferry Noor menemui Habib Rizieq di Saudia Arabia.
Sejumlah ulama peserta Ijtima kemudian melakukan pertemuan dan menyusun draft aliansi untuk ditawarkan ke Prabowo. Draft disampaikan ke Prabowo pada 13 Oktober lalu. Draft Aliansi juga diserahkan ke Habib Rizieq.
Namun, Yusril tak kunjung mendapatkan jawaban dari Prabowo dan Sandi. Draft aliansi juga tak direspons Prabowo.
"Saya gak mau dalam ketidakpastian, di situlah saya putuskan kalau gitu saya jadi lawyernya Pak Jokowi saja. Pak prabowo kan tidak pernah menawari saya jadi lawyernya beliau. Kalau ada apa apa ya salahnya sendiri kan," kata Yusril.
Selengkapnya soal cerita Yusril, Dulu Prabowo Kini Jokowi saksikan di Blak blakan detikcom, Jumat 9 November 2018 pukul 14.00 WIB
(erd/jat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini