Awal Mula Munculnya Draf Aliansi yang Tak Direspons Prabowo

Blak blakan Yusril

Awal Mula Munculnya Draf Aliansi yang Tak Direspons Prabowo

Dwi Andayani - detikNews
Jumat, 09 Nov 2018 13:27 WIB
Yusril Ihza Mahendra (Foto: Ari Saputra/detikcom)
Jakarta - Yusril Ihza Mahendra mengungkapkan alasan di balik keputusannya menjadi pengacara pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo (Jokowi)-KH Ma'ruf Amin. Ia mengaku sempat satu bulan mempertimbangkan tawaran dari Erick Thohir, Ketua Tim Kampanye Nasional pasangan Jokowi-Maruf, untuk menjadi pengacara. Sebab sebelumnya dia mendapat tawaran dari calon wapres nomor urut 02, Sandiaga Uno untuk mendukung dirinya dan Prabowo Subianto sebagai capres.



Pada 30 Agustus 2018 sekitar pukul 21.00 WIB, Sandiaga bertamu ke rumah Yusril di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan. Dalam pertemuan itu, Sandi ditemani Wakil Ketua Umum Gerindra Ferry Juliantono. Adapun Yusril ditemani Waketum PBB Jurhum Lantong dan Ketua KAPPU Yusron Ihza.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sandi meminta Yusril bergabung dengan partai pendukung pasangan nomor urut 02. Kepada tetamunya, Yusril mengatakan bahwa PBB pada pemilihan presiden dan wakil presiden 2014 lalu sudah all out membantu Prabowo yang kala itu berpasangan dengan Hatta Rajasa.



Untuk Sandi, Yusril bersama PBB juga membantu saat dia maju di Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI. "Kalau sekarang ini PBB diminta kembali untuk membantu Prabowo-Sandi, kami ingin bertanya: Apa yang Pak Prabowo dan Pak Sandi bisa bantu terhadap PBB?," tanya Yusril kepada Sandi.

Yusril memberi waktu dua pekan kepada Sandi untuk memberikan jawaban. Sambil menunggu jawaban, Yusril mengutus Ketum PBB M.S Kaban dan Sekjen PBB Ferry Noor menemui Habib Rizieq di Saudia Arabia.

Sejumlah ulama peserta Ijtima kemudian melakukan pertemuan dan menyusun draft aliansi untuk ditawarkan ke Prabowo. Draft disampaikan ke Prabowo pada 13 Oktober lalu. Draft Aliansi juga diserahkan ke Habib Rizieq.

Namun, Yusril tak kunjung mendapatkan jawaban dari Prabowo dan Sandi. Draft aliansi juga tak direspons Prabowo.

"Saya gak mau dalam ketidakpastian, di situlah saya putuskan kalau gitu saya jadi lawyernya Pak Jokowi saja. Pak prabowo kan tidak pernah menawari saya jadi lawyernya beliau. Kalau ada apa apa ya salahnya sendiri kan," kata Yusril.

Selengkapnya soal cerita Yusril, Dulu Prabowo Kini Jokowi saksikan di Blak blakan detikcom, Jumat 9 November 2018 pukul 14.00 WIB

(erd/jat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads