Soal hawa panas ini, Rektor IAIN Palu Sagaf S Pettalongi sempat meminta maaf kepada M Nasir. Kuliah umum tanpa mesin pendingin udara (AC) karena dijarah seusai gempa dan tsunami pada akhir September lalu.
"Kita bersyukur kepada Allah, civitas academica IAIN Palu merasa sangat bahagia, gembira, dan bangga karena kita dikunjungi secara khusus oleh Menristekdikti. Selamat datang, Pak Menteri, di kampus kami yang apa adanya. Semoga tidak merasa gerah karena kepanasan," kata Sagaf membuka kuliah umum di kampus IAIN Palu, Jalan Diponegoro, Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (8/11/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Kampus IAIN Palu, menurut Sagaf, sedang berbenah. Kerusakan yang ada di kampus pascabencana juga diperbaiki.
"Kata orang yang sering ke Palu, cuacanya itu hanya ada 2, yaitu panas dan panas sekali. Kebetulan di ruangan kami ini, inilah satu-satunya ruang pertemuan yang tersisa dari tsunami sehingga bisa kami pakai untuk kesempatan ini," ujar Sagaf.
IAIN Palu meliburkan kegiatan perkuliahan selama satu bulan. Perkuliahan baru dimulai kembali terhitung sejak Kamis (1/11) dan berlangsung di tenda-tenda darurat.
![]() |
"Ini ada beberapa hal, selain karena dahsyatnya gempa dan tsunami yang terdampak luar biasa, ada 2 hal yang kami rasakan begitu berat. Pertama, tsunami karena menerjang kampus kami dan ada 3 gedung yang hilang terbawa tsunami, yaitu gedung kuliah, gedung IT, dan gedung arsip. Nyaris semua arsip-arsip itu hilang," jelasnya.
Kampus IAIN juga menjadi sasaran penjarahan. Hampir semua perangkat yang ada di kampus digondol penjarah, dari AC, meja, hingga lebih dari 3.000 kursi.
"Oleh karena itu, kedatangan Bapak tentu sebuah supporting yang luar biasa untuk memberikan dukungan moril kepada civitas academica IAIN Palu. Dan inilah acara pertama pasca-tsunami yang kami lakukan secara resmi," kata Sagaf.
Sementara itu, Nasir dalam kuliah umumnya menyampaikan peran kampus di era revolusi industri 4.0. Nasir meminta kampus lebih kompetitif dalam penguatan riset dan inovasi.
"Publikasi internasional ini harus kita dorong terus. Yang menyebabkan Indonesia daya saingnya rendah adalah masalah inovasi. Karena inputnya dari risetnya rendah. Maka dari itu inovasi kita dorong," ujar Nasir. (fdn/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini