Sebagaimana diketahui, banjir bandang melanda kawasan selatan Kabupaten Tasikmalaya, Selasa (6/11) pagi kemarin. Ratusan rumah di tiga kecamatan yakni di Cipatujah, Karang Nunggal dan Culamega terendam akibat luapan air sungai.
Selain merendam rumah warga, banjir bandang juga menggerus Jembatan Sungai Ciandum yang ada di Kecamatan Cipatujah. Akibatnya, akses dari Tasikmalaya menuju Garut via Cipatujah terputus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekda Jabar Iwa Karniwa mengatakan BPBD Jabar dan dinas terkait sudah berkoordinasi untuk menangani robohnya jembatan tersebut. Salah satunya menyiapkan pemasangan jembatan darurat (bailey) agar jembatan tersebut tetap dapat digunakan masyarakat.
"BPBD bersama dinas terkait sudah koordinasi untuk proses penanganan. Dilaksanakan secara teknis oleh teman-teman BPBD dan Binamarga, sudah ditangani dengan jembatan bailey," kata Iwa di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (7/11/2018).
Gubernur Jabar Ridwan Kamil melalui akun Instagram pribadinya menyebut tim BPBD Jabar sudah berada di lokasi untuk membantu warga yang menjadi korban banjir bandang. "BPBD Provinsi Jabar sudah di lapangan dari kemarin untuk memberikan bantuan kepada wilayah Kabupaten Tasikmalaya yang menjadi area terdampak bencana banjir bandang Sungai Cipatujah. Jika butuh atensi dan bantuan segera kontak BPBD Jabar," tulis pria yang akrab disapa Emil ini.
Kadishub Jabar Dedi Taufik menambahkan akibat robohnya Jembatan Sungai Ciandum itu untuk sementara arus lalu lintas dari Sindangbarang ke Tasikmalaya dialihkan melalui Pameungpeuk Garut. Kendaraan dari arah Pangandaran menuju Sindabarang dialihkan melalui Tasikmalaya.
"Kejadian terputusnya jembatan sekitar pukul 03.00 WIB, Selasa 6 November 2018 pada ruas jalan nasional. Panjang jembatan diperkirakan 120 meter. Terputusnya jembatan karena pondasi yang terkena gerusan air sungai yang deras sekitar 60 meter," kata Dedi dalam rilis yang diterima detikcom. (mso/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini