Bertema 'Peace on the Korean Peninsula, Asia's Opportunity Progress', forum yang digelar di Hanra Hall, Seoul Dragon City Hotel, Yongsan-gu, Kota Seoul tersebut fokus membahas tentang perdamaian di Semenanjung Korea serta dampak dan peluang pada kemajuan berbagai sektor di Asia.
Dalam forum tersebut dibagi dalam dua fokus pembahasan diskusi panel yaitu untuk hubungan Korea dan ASEAN dengan tema 'Mutual Growth and Prosperity' serta pembahasan untuk kawasan Asia Utara dengan tema 'New Challenges Road to the Future'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketua Umum PDI Perjuangan itu menyebut Semenanjung Korea sebagai 'The Peninsula of the Sovereignty of Asian Nation' alias semenanjung kedaulatan negara-negara Asia.
Megawati mengaku sampai meneteskan airmata ketika pada 27 April lalu, pemimpin Korea Selatan dan Korea Utara sepakat menandatangani Deklarasi Panmunjon untuk Perdamaian, Kemakmuran dan Persatuan Semenanjung Korea.
Baginya, sejarah baru sudah dituliskan, bukan hanya bagi kedua Korea, tapi bagi bangsa di Asia.
"Bagi saya, Semenanjung Korea adalah semenanjung kedaulatan bangsa Asia," kata Megawati, Rabu (7/11/2018)
Dalam forum ini pula hadir sebagai pembicara utama Lee Hyuk (Sekretaris Jenderal Pusat ASEAN-Korea), Moon Hee-sang (Ketua Majelis Nasional Republik Korea), Lee Nak- Yeon (Perdana Menteri Republik Korea), Le Luong Minh (Mantan Sekretaris Jenderal ASEAN), Kim Hyun-chul (Ketua Komite Kepresidenan pada Kebijakan Selatan Baru), Jeong Se-hyun (Ketua Forum Perdamaian Korea), dan Punsalmaagiyn Ochirbat (Mantan Presiden Mongolia).
Dalam forum tersebut juga hadir beberapa perwakilan dari partai politik di Korea Selatan seperti dari partai Liberty Korea, Demokrat, Barenmirae, Partai Perdamaian) serta para pakar dan akademisi yang terkenal pada bidangnya masing-masing. (ega/idr)