"Kita harus realistis. Sekarang sumber produksi belum dilakukan pendekatan yang berpihak kepada peningkatan sumber produksi kita. Jadi memang data-datanya dululah dibenahi," ucap Sandi di Hutan Kota Pesanggrahan, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Rabu (7/11/2018).
"Sekarang datanya gimana sih? Sumber produksi kita cukup apa nggak? Sumber produksi kita bisa diprediksi. Sekarang kan ada data analytics ya, ada big data. Bagaimana? Apakah kita bisa diagnostic, predictive? Kita bisa lihat produksi satu tahun ke depan cukup nggak sih? Kalau nggak mencukupi tentunya kita harus bantu karena ketersediaan dan harga-harga itu harus menjadi pemikiran utama," imbuh Sandi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini yang jadi salah satu keberpihakan yang ingin Prabowo-Sandi hadirkan yaitu kita ingin fokus betul-betul untuk memperkuat pertanian, sumber-sumber pangan kita dan seandainya kita bisa memproduksi sendiri mengapa, kenapa harus impor?" ujar Sandi.
Namun, Sandi menyadari ada beberapa kebutuhan yang tidak bisa terpenuhi stoknya. Nah, menurutnya, untuk menambal kekurangan itu harus ada kebijakan lain.
"Tapi memang ada produk-produk yang tidak bisa dihadirkan, kita tambah dengan kebijakan-kebijakan yang temporer. Tapi yang bisa kita produksi sendiri, why we do have to import? Kenapa nggak fokus ke penguatan kita sendiri," ujarnya.
Sebelumnya, Prabowo berjanji akan membuat Indonesia berdiri di atas kaki sendiri dan tidak perlu mengimpor apa pun andai dia menang di Pilpres 2019. Hal itu disampaikan Prabowo dalam acara di GOR Soemantri Brodjonegoro, Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (4/11).
"Saya bersaksi di sini, kalau insyaallah saya menerima amanat dari rakyat Indonesia, saya akan bikin Indonesia berdiri di atas kaki kita sendiri! Kita tidak perlu impor apa-apa. Saudara-saudara sekalian, kita harus dan kita mampu swasembada pangan! Mampu!" tegas Prabowo.
Simak Juga 'Sandi Kritik Beda Pendapat Mendag dan Buwas soal Impor Beras!':
(zak/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini