Mengutip dari The Wall Street Journal, Rabu (7/11/2018), seorang sumber dan ahli yang tak disebutkan namanya menyebut Boeing bersama regulator penerbangan AS (FAA) akan merilis dua peringatan penerbangan mengenai kemungkinan adanya kebingungan pilot terhadap perangkat lunak (software) kontrol penerbangan.
Bisa saja kesalahan pengoperasian atau pembacaan software menyebabkan pesawat tersebut menurun dengan tajam. Namun, rencana ini disebutkan masih belum fix.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Data yang tidak benar mengenai arah pesawat memungkinkan adanya peringatan otomatis. Namun bisa saja peringatan ini menyebabkan pilot salah interpretasi dan mengambil tindakan tidak tepat, khususnya ketika mereka terbang manual.
Terkait kecelakaan Lion Air JT 610, salah seorang yang 'akrab' dengan masalah ini, menyebut tujuan utama dari peringatan keselamatan tersebut adalah agar para pilot mengikuti prosedur standar yang ada. Sehingga diharapkan tak ada lagi kesalahpahaman atau reaksi tidak tepat pilot terhadap apa yang muncul di kokpit saat mereka menerbangkan pesawat secara manual.
The Wall Street Journal menuliskan, kru Lion Air JT 610 diduga kembali ke penerbangan manual setelah sebelumnya mengalami indikasi kecepatan yang tidak sesuai. Berdasarkan data awal penyelidikan, indikasi ketinggian tidak tepat itu muncul setelah beberapa menit terbang dari Jakarta dengan cuaca yang baik. Diduga pesawat bermesin ganda itu menukik ke air dengan kecepatan tinggi tak lama setelah melapor ke ATC.
Simak Juga 'Tim Berhasil Bawa Turbin Lion Air PK-LQP ke Tanjung Priok':
(rna/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini